REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia prihatin atas peningkatan aktivitas negara asing yang tidak memiliki garis pantai di wilayah Laut Hitam, kata Wakil Menteri Luar Negeri negara itu Aleksandr Grushko pada Jumat (9/4).
Mengomentari informasi tentang kedatangan dua kapal perang Amerika Serikat (AS), Grushko mengatakan pengerahan kapal perang negara-negara NATO ke Laut Hitam dan durasi kehadiran mereka telah meningkatkan ketegangan baru-baru ini.
"Tanggung jawab untuk menjaga keamanan di Laut Hitam adalah milik negara Laut Hitam sendiri, yang telah menciptakan semua sarana yang diperlukan untuk ini, termasuk Kerja Sama Ekonomi Laut Hitam," kata Grushko kepada kantor berita Rusia Interfax.
Pada 8 April, seorang pejabat Pentagon mengatakan kepada wartawan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perang ke Laut Hitam dalam beberapa minggu mendatang, di tengah pengiriman tentara Rusia dalam jumlah yang besar ke perbatasan Ukraina. Grushko mengungkapkan bahwa menurut Konvensi Montreux, AS harus memberitahu Turki 14 hari sebelumnya tentang rencana pengiriman kapal melalui selat Dardanella dan Bosphorus.
Pada Jumat (9/4), Turki mengatakan telah menerima pemberitahuan untuk pelintasan dua kapal angkatan laut AS melalui selat Turki. Kapal-kapal itu akan memasuki Laut Hitam secara terpisah pada 14 dan 15 April, dan akan tetap di sana hingga 4 dan 5 Mei, menurut sumber diplomatik Turki.