REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Parma Roberto D'Aversa menyesal setelah timnya dinilai memberikan gol dengan mudah dalam kekalahan 1-3 dari AC Milan, Sabtu (10/4). Yang menyesakkan D'Aversa, Parma yang bermain di kandang sendiri kalah dari Milan yang tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-60 ketika Zlatan Ibrahimovic mendapatkan kartu merah.
Gawang Parma dibobol Ante Rebic dan Franck Kessie, kemudian Ibrahimovic mendapat kartu merah karena perbedaan pendapat dengan wasit Fabio Maresca. Riccardo Gagliolo membalas satu gol, namun kemudian Rafael Leao menambahkan gol ketiga Rossoneri ppada injury time lewat serangan balik.
“Kami tidak melakukan dengan cukup saat melawan 10 orang. Kami juga mengompromikan permainan pada babak pertama, karena kami terlalu malu-malu dan ragu-ragu melawan tim hebat, tim yang baru saja kehilangan poin dari Sampdoria. Itu menunjukkan mereka berjuang ketika berada di bawah tekanan dan kami tidak cukup agresif,” kata D'Aversa kepada Sky Sport Italia, dikutip Football Italia.
Kartu merah Ibrahimovic, kata dia, memberi Parma jalan kembali. Sayangnya, menurut D'Aversa, Parma sudah membuat kerusakan pada babak pertama.
"Saya menggantikan Gervinho saat jeda, tetapi ada banyak pemain yang tampil di bawah standar dan memiliki tempo lambat pada babak pertama," kata sang pelatih.
“Kami tampil dengan sikap berbeda setelah jeda, tetapi kami seharusnya bisa melakukannya lebih baik. Kami kebobolan dua gol itu terlalu mudah. Satu tim yang berusaha menyelamatkan diri dari keterpurukan tidak mampu memberikan gol begitu murah," katanya lagi.
D'Aversa menilai ini disebabkan kurangnya tekad dan karakter, sesuatu yang tidak bisa diterimanya. Di matanya, pemainnya terlalu pemalu, tidak mengejar bola, tidak memberikan opsi.