REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo berencana menyewa sekira 300 kamar hotel sebagai tempat isolasi bagi para atlet yang dinyatakan positif Covid-19. Langkah tersebut merupakan upaya panitia guna mencegah penyebaran virus selama pertandingan berlangsung, kata salah seorang pejabat yang tak mau disebut namanya seperti dikutip dari Kantor Berita Kyodo, Ahad (11/4).
Hotel tersebut juga diperuntukkan sebagai tempat isolasi dan perawatan para atlet yang dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala. Para atlet dan staf Olimpiade yang tidak perlu dirawat inap di rumah sakit akan dikarantina di kamar hotel selama 10 hari.
Panitia juga tengah mempertimbangkan untuk menyewa seluruh bangunan hotel yang terletak beberapa kilometer dari Kampung Atlet di distrik tepi laut Harumi Tokyo, yang diperkirakan menelan biaya ratusan juta yen. Sebanyak 30 kendaraan khusus juga akan disiapkan untuk mengangkut atlet positif Covid-19 ke hotel.
Panitia akan tetap menjamin kebutuhan para atlet dan ofisial selama menjalani karantina di hotel, seperti menyediakan layanan multibahasa serta makanan halal. Pemerintah Jepang dan penyelenggara Tokyo 2020 berjanji akan melaksanakan Olimpiade dan Paralimpiade yang aman setelah penundaan satu tahun karena pandemi virus corona.
Sesuai dengan buku panduan Covid-19 yang dirilis penyelenggara pada Februari lalu, para atlet akan mengikuti setidaknya satu kali tes setiap empat hari. Akan tetapi, Komite Penyelenggara Tokyo 2020 sedang mengupayakan untuk meningkatkan frekuensi tes Covid-19 mengingat munculnya virus varian baru yang mulai menyebar di Jepang dan beberapa negara lain.
Selama Olimpiade, atlet hanya diperbolehkan keluar ke lokasi pertandingan dan beberapa lokasi terbatas lainnya, serta tidak diperbolehkan menggunakan transportasi umum tanpa izin. Versi baru pedoman Covid-19 di Olimpiade akan diterbitkan pada akhir bulan ini.