Ahad 11 Apr 2021 12:40 WIB

IBL Pertamax 2021 Fase Satu Berakhir Lancar

Regular season IBL 2021 berjalan lancar dan berakhir tanpa paparan kasus Covid-19.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain Satya Wacana Saints Salatiga Alexander Franklyn menerobos pertahanan Indonesia Patriots dalam pertandingan IBL 2021, Kamis (18/3).
Foto: DOK IBL
Pemain Satya Wacana Saints Salatiga Alexander Franklyn menerobos pertahanan Indonesia Patriots dalam pertandingan IBL 2021, Kamis (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi Indonesia Basketball League (IBL) Pertamax 2021 fase satu atau regular season yang berlangsung sejak 10 Maret telah selesai pada Sabtu (10/4). Secara keseluruhan, kompetisi berjalan dengan lancar dan berakhir tanpa paparan kasus Covid-19.

Di awal, IBL Pertamax 2021 sempat melewati beberapa tantangan. Ada beberapa pemain dan ofisial yang terpapar Covid-19. Namun, berkat penanganan yang tepat, krisis berhasil dilalui. 

Baca Juga

Di awal, ada tiga kasus positif yang ditemukan yakni Febri Utomo, Sandy Febriansyakh, dan ofisial West Bandits Solo. Pelita Jaya Bakrie juga terlambat masuk ke gelembung karena harus menunggu para pemainnya negatif Covid-19.

Akhirnya, sebelum memasuki gelembung pada 8 Maret, tinggal 13 orang terdeteksi positif Covid-19. Tes PCR sebelumnya, 16 Maret, hanya satu orang positif terinfeksi. “Hasilnya, 463 peserta Kompetisi IBL Pertamax 2021 bersih dari virus Covid-19,” kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.

"Hasil ini mengulang hasil bersih Covid-19 saat PCR sebelumnya. Bukti bahwa semua personel memegang komitmen dan disiplin pada protokol kesehatan dan terus melaksanakan kampanye #salingjaga,” kata Junas.

Setahun tanpa kompetisi ternyata membuat klub peserta trengginas sejak seri pertama. Kompetisi yang hanya menggunakan pemain lokal juga membuat beberapa nama baru bersinar. Di Amartha Hangtuah misalnya, Fisyaiful Amir, menopang klub bersama Abraham Wenas dan Stevan Neno. Ada pula trio Bangka Belitung yang dimiliki Satya Wacana Salatiga yakni Alexander Franklyn, Antoni Erga, dan Gregory Khandio yang mengundang decak kagum. Selain ketiga pemain tersebut, Bryan Elang juga memukau musim ini.

Overtime atau babak tambahan jadi bukti ketatnya persaingan di IBL Pertamax 2021. Tak hanya satu kali, bahkan overtime bisa berlanjut hingga tiga babak. Laga Satya Wacana Saints Salatiga kontra Amartha Hangtuah mencatatkan sejarah. Satya Wacana Saints Salatiga menang dengan skor 104-99 lewat tiga kali overtime. 

Satya Wacana menjadi tim yang paling sering memaksakan laga hingga overtime. Sepanjang fase pertama, anak asuh Efri Meldy tercatat dua kali bermain hingga tambahan waktu. Setelah Amartha Hangtuah, Satya Wacana Saints Salatiga juga bermain dua kali overtime kontra West Bandits Solo. Sayang, pada laga tersebut Satya Wacana Saints Salatiga kalah. 

Selain Satya Wacana, Satria Muda Pertamina Jakarta juga pernah bermain overtime kala menghadapi Bima Perkasa Jogja. Arki Wisnu dkk. pada akhirnya berhasil menang dengan skor 76-70.

Persaingan ketat menuju play-off di Divisi Merah terjadi sampai hari bahkan pertandingan malam terakhir. Bali United, Louvre Dewa United Surabaya, dan Bima Perkasa Jogja harus menunggu hingga hari terakhir untuk menentukan siapa yang lolos ke play-off. 

Bali United bernasib kurang beruntung. Kekalahan dari Satria Muda Pertamina mengubur mimpi Tridatu Warriors ke play-off. Sebab Bima Perkasa Jogja kemudian mengalahkan Pacific Caesar sehingga lolos dengan keunggulan poin head to head atas Bali United. Sementara Louvre Dewa United Surabaya lolos setelah menumbangkan Indonesia Patriots.

IBL Pertamax 2021 Fase 2 atau babak play-off akan berlanjut untuk menjalankan babak play-off hingga final pada 23 Mei-6 Juni di Kelapa Gading, Jakarta. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement