REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno meminta Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten untuk menambah desa wisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung. Adapun langkah ini untuk mendorong penguatan pengembangan KEK tersebut.
"Harus ada desa wisata sekitar sini. Kalau sekarang ada 16 desa wisata di Pandeglang, bisa ditambah lagi," ujarnya dalam keterangan resmi, Ahad (11/4).
Sandiaga mengatakan, Tanjung Lesung adalah KEK pariwisata pertama dari 10 KEK pariwisata yang ditetapkan pemerintah. "KEK Tanjung Lesung punya laut, darat dan udara. Sangat mendukung dengan program ini kita kolaborasikan," ucapnya.
Menurutnya, pengembangan KEK Tanjung Lesung yang dikolaborasikan dengan pengembangan desa wisata akan membuka lapangan kerja dan pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. "Dengan pengembangan wisata berbasis nature dan kultur, saya yakin pariwisata bisa bangkit dan pulih," katanya.
Sandiaga juga mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. "Pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi solusi di masa pandemi, bukan malah sebaliknya dianggap menambah klaster baru," kata mantan Wagub DKI Jakarta ini.
Selain itu, kata Sandiaga, pariwisata juga harus mendukung pengembangan UMKM dan UMKM memanfaatkan teknologi serta masuk pada digital economic. Menurutnya sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat pada KEK Tanjung Lesung yakni dengan dibangunnya jalan tol Serang-Panimbang yang ditargetkan selesai pada 2022.
Sebagai daerah yang rawan bencana, Menparekraf juga menegaskan terkait pentingnya mitigasi bencana, diantaranya terus melakukan koordinasi dalam pemantauan bencana, menyiapkan sertifikasi usaha pariwisata.
“Betul betul lakukan mitigasi bencana, pantau cuaca, siapkan titik kumpul, jalur evakuasi , serta edukasi kepada wisatawan dan pelaku usaha wisata. Kita bisa lebih tanggap kalau terus berlatih, seperti di Jepang," ucapnya.
Sementara Direktur Kawasan Wisata Tanjung Lesung Purnomo menambahkan pihaknya berupaya mengembangkan kawasan ekonomi khusus pariwisata seluas 1.500 hektare tersebut. "KEK yang dikembangkan dan diresmikan sejak 2015 ini, diharapkan bisa mendongkrak pariwisata di Banten. Kami terus berupaya mengembangkan dan mengundang para investor dari luar dan sudah menyampaikan komitmennya," ucapnya.