Ahad 11 Apr 2021 14:14 WIB

Jabar Targetkan 36 Juta Dosis Vaksinasi Covid-19 untuk Warga

Provinsi Jabar memiliki jumlah penduduk yang paling banyak dibanding provinsi lain.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja (kedua kanan) berbincang saat meninjau pusat vaksinasi Covid-19 di Kiara Artha Park, Jalan Banten, Kota Bandung, Sabtu (10/4). Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Shopee menggelar Pusat Vaksinasi Shopee secara gratis bagi sedikitnya 20.000 aparatur sipil negara dan petugas layanan publik di Jawa Barat sebagai upaya percepatan program vaksinasi nasional tahap kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja (kedua kanan) berbincang saat meninjau pusat vaksinasi Covid-19 di Kiara Artha Park, Jalan Banten, Kota Bandung, Sabtu (10/4). Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Shopee menggelar Pusat Vaksinasi Shopee secara gratis bagi sedikitnya 20.000 aparatur sipil negara dan petugas layanan publik di Jawa Barat sebagai upaya percepatan program vaksinasi nasional tahap kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menargetkan 36 juta warga bisa divaksinasi Covid-19. Hal ini sangat penting mengingat banyaknya jumlah penduduk di Jabar.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, provinsinya memiliki jumlah penduduk yang paling banyak dibanding provinsi lain. Dengan begitu, perlu vaksinasi dengan jumlah yang banyak untuk menuntaskan persoalkan pandemi virus corona.

Baca Juga

"Kami menargetkan 36 juta dosis vaksin," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, saat mengunjungi pusat vaksin di Bandung, akhir pekan ini.

Namun, menurut Emil, menyerahkan kepada pemerintah pusat terkait alokasi vaksin untuk provinsi yang dipimpinnya tersebut. "Kita menyerahkan ke pusat untuk jumlah dosis vaksinnya," katanya.