REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keseimbangan hidup manusia dari Allah pada dasarnya dari imunitas spiritual. Ini sebagai landasan untuk seimbang dalam menjaga keluarga, teman, kesehatan diri, dan profesi. Konsep menjaga keseimbangan tercantum dalam firman Allah dalam surat al-Mulk ayat 3:
الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang?”
“Ini harus kita jaga termasuk sistem imun. Kita tahu dari sisi kesehatan, sistem imun adalah kelompok sel atau protein, jaringan organ yang dikhususkan bekerja sama untuk melawan segala hal yang berbahaya bagi tubuh (penyakit),” kata Dewan Pakar PP Prokami, Dr. Agus Chairul Anab, SpBS dalam acara virtual Optimalisasi Iman dan Imun untuk Ramadhan Terbaik Menuju Takwa di kanal Youtube PROKAMITV, Ahad (11/4).
Imunitas spiritual adalah seorang profesional yang tidak boleh hidup dalam steril. Steril dalam arti terbiasa hidup dalam lingkungan sudah terjaga atau dalam beberapa komunitas saja. Padahal, kehidupan manusia sangat heterogen. Nah, Ramadhan tahun ini adalah momen untuk membentuk kapasitas keimanan dan ketakwaan. Yang dibentuk adalah profesional yang imun, yaitu profesional yang sudah dipersiapkan untuk bisa menjaga dan membentengi diri dari pengaruh lingkungan luar.
“Ini harus dibangun di generasi muda sehingga mereka paham kondisi apa pun di luar. Itu dasarnya adalah keimanan dan ketakwan,” ujar dia.
Dari situ, masuk ke imunitas profesi. Bagaimana cara bertahan dalam kondisi apa pun bagi semua profesi. Saat ini teknologi sudah berkembang pesat yang memaksa manusia untuk bisa beradaptasi. Jika tidak mampu beradaptasi, akan sulit untuk menghadapi perkembangan teknologi.
Selanjutnya adalah imunitas kesehatan diri. Allah sudah menciptakan manusia yang terdiri dari tiga pertahanan sistem imun. Manusia ditugaskan untuk menjaganya dengan melakukan pola hidup sehat.
Era pandemi membuat kondisi berubah dengan menciptakan sedentary lifestyle atau gaya hidup kurang gerak. “Di era pandemi ini kita banyak duduk karena semua kegiatan diubah menjadi daring. Kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan banyak gerak. Duduk terlalu lama bisa berisiko saraf terjepit termasuk posisi duduk salah, bungkuk,” ucap dia.
Posisi duduk harus tegak. Jika sudah duduk selama 1,5 jam dianjurkan berdiri, lakukan peregangan otot. Selain olahraga, asupan makanan juga perlu diperhatikan. Komposisi makanan, nasi, lauk pauk, buah, dan sayuran.
Kemudian, imunitas sosial. Ini sesuai dengan salah satu hadits Rasulullah. “Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain,” (HR Ahmad).
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=zuqezJ4NnDA