Ahad 11 Apr 2021 18:08 WIB

Erick Thohir Dorong Indonesia Menjadi Pusat Halal Dunia

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dunia, Indonesia memiliki potensi kuat

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir pada Ahad (11/4), meresmikan Pertashop untuk Pondok Pesantren di Desa Surusunda, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap.
Foto: Dok istimewa
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir pada Ahad (11/4), meresmikan Pertashop untuk Pondok Pesantren di Desa Surusunda, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, menyebutkan selama masa kepemimpinannya sebagai Ketua MES, ada empat program unggulan yang harus dilaksanakan. Salah satunya menjadikan Indonesia sebagai pusat halal di dalam dan luar negeri.

Dia menyebutkan, Indonesia memiliki modal atau potensi yang sangat kuat untuk menjadi pusat halal dunia. ''Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadi sangat salah bila tidak bisa menjadi bangsa yang tidak bisa menjadi pusat halal,'' kata Erick saat menghadiri acara peresmian Pertashop Pesantren Nurul Quran di Desa Surusunda Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap, Ahad (11/4).

Baca Juga

Dia menyebutkan, dalam memproduksi makanan halal, saat ini Indonesia justru kalah dengan Brazil, yang mayoritas warganya bukan Muslim. ''Saat ini, Brazil justru menjadi negara nomor satu dalam produksi makanan halal,'' jelasnya. Untuk itu, dia bertekad agar Indonesia menjadi pusat industri halal di dalam dan luar negeri

Selain menjadi pusat halal dunia, Erick menyatakan, program unggulan kedua MES, adalah mengembangkan industri keuangan syariah nasional. Hal ini juga terkait dengan populasi Indonesia yang mayoritas muslim.

Sebelumnya, kata Erick, Indonesia belum memiliki institusi keuangan syariah yang kuat. ''Namun sebagai Menteri BUMN dan atas dukungan semua pihak, kita sekarang sudah memiliki bank syariah yang sangat besar yang nama Bank Syariah Indonesia,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, BSI saat ini bahkan sudah dalam masuk 10 besar bank besar nasional. Yakni, pada posisi ke-7.

Meski demikian dia menyatakan, upaya mengembangkan institusi keuangan syariah yang dilakukan MES akan terus dilakukan. ''BSI tak oleh berhenti di sini. Tapi juga akan mendorong produk-produk keuangan syariah lainnya agar bisa semakin berkembang,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement