REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengatakan, ada 12 orang yang telah ditemukan meninggal dunia akibat terseret banjir dalam peristiwa badai siklon tropis Seroja yang melanda daerah itu pada Ahad (4/4) lalu. Sedangkan tiga lainnya, masih hilang.
Ketua Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kupang, Obet Laha, mengatakan, bencana alam banjir bandang mengakibatkan 15 orang korban. Jumlah itu terdiri atas 12 orang yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan tiga lainnya masih dinyatakan hilang.
Menurut dia, dari 12 korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia itu, delapan orang di antaranya merupakan warga Kabupaten Kupang. Sedangkan empat lainnya berasal dari Kota Kupang dan Kabupaten Alor. Saat peristiwa itu, korban berada di wilayah Kabupaten Kupang.
Dia mengatakan, 12 korban yang meninggal dunia itu, saat bencana alam menerjang wilayah Desa Ponain, Kecamatan Amarasi dan desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. Disebutkannya, bahwa tiga korban yang masih dinyatakan hilang berasal dari Desa Tanini, Kecamatan Takari satu orang dan dua lainnya dari Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara.
"Proses pencarian terhadap tiga korban yang masih dinyatakan hilang itu masih dilakukan warga bersama aparat pemerintah kecamatan dan desa setempat," katanya.
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kupang akan terus berupaya mengatasi bencana alam yang melanda masyarakat kabupaten yang berbatasan dengan Distrik, Oecusse, negara tetangga Timor Leste itu. "Pemerintah akan berupaya mengatasi bencana alam yang menimpa warga Kabupaten Kupang secara maksimal," ucap Obet Laha.