SUARA MUHAMMADIYAH -- Oleh Teuku Hendri Saifullah
Bulan Ramadhan atau sering kita sebut bulan puasa adalah bulan yang di tunggu-tunggu oleh umat Islam diseluruh dunia. Kedatangan bulan Ramadhan akan membawa pengaruh kepada sikap umat Islam dalam menyambutnya.
Secara garis besar ada 3 sikap umat Islam dalam menyambut Ramadhan yaitu: “Gembira, Biasa-Biasa Saja, dan susah.”
Pertama: Gembira
Gembira dengan datangnya bulan ramadhan adalah karena mereka telah meyakini dan menyadari banyak keutamaan yang terdapat dalam bulan ramadhan.
Gembira karena Allah akan memberikan gelar Taqwa bagi mereka yang dengan sungguh-sungguh melaksanakan puasa. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 183.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
Umat Islam yakin bahwa ayat ini adalah dasar (dalil) atas perintah berpuasa di bulan ramadhan sehingga sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk melaksanakannya dengan penuh kebahagiaan.
Gembira karena telah dapat berjumpa dengan bulan yang dinanti-nantikan. Karena ini adalah karunia dari Allah dan seorang muslim harus bergembira. Kita tidak bisa menjamin bahwa usia kita akan mengantarkan kita pada bulan penuh keberkahan ini, kecuali atas izin Allah dengan memanjangkan umur kita. Marilah kita lihat saudara, famili, teman yang sebelumnya bertegur sapa dengan kita. Sebenarnya mereka semua ingin berjumpa dengan bulan ramadhan, tetapi Allah berkendak lain. Mereka lebih duluan menghadap Allah. Sehingga keinginan untuk berpuasa di bulan ramadhan tidak menjadi kenyataan.
“Gembira” yang landasi dengan rasa syukur kepada Allah atas umur yang masih diberikan. Sehingga tidak ada waktu yang kita sia-siakan jika kesempatan ini diberikan oleh Allah swt. Mereka lebih giat untuk bersedekah, membantu sesama, memberi makanan berbuka bagi mereka yang berpuasa serta amal kebaikan lainnya .
Sebagaimana firmanNya
(قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَ ٰلِكَ فَلۡیَفۡرَحُوا۟ هُوَ خَیۡرࣱ مِّمَّا یَجۡمَعُونَ
“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus : 58).