Senin 12 Apr 2021 12:35 WIB

Empat Bintang Sepak Bola Eropa yang Konsisten Puasa Ramadhan

Tak sedikit para pesepak bola yang tetap berpuasa meski harus bertanding di lapangan.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Striker Liverpool Mohamed Salah merayakan gol dengan bersujud.
Foto: EPA-EFE/Juanjo Martin
Striker Liverpool Mohamed Salah merayakan gol dengan bersujud.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim dijadwalkan mulai beribadah puasa di bulan Ramadhan 1442 Hijriah pada Selasa (13/4). Selama hari 30 hari, seluruh penganut agama Islam diwajibkan menahan hawa nafsu, tak terkecuali pemain sepak bola di Eropa.

Tidak sedikit para pemain sepak bola yang tetap menjalankan ibadah puasa meski harus bertanding di lapangan. Dilansir berbagai sumber, berikut empat bintang yang tetap berpuasa:

1. Noussair Mazraoui

Pemain Ajax Amsterdam ini tetap berpuasa meski harus bertanding sebelum azan Maghrib. Pemain berusia 24 tahun itu sempat tertangkap kamera berbuka puasa di tengah pertandingan ketika Ajax menghadapi Tottenham Hotspur di Liga Champions, 2019.

2. Mohamed Salah

Siapa tak kenal striker asal Mesir ini. Selebrasi gol dengan bersujud menjadi salah satu indikasi dirinya adalah Muslim yang taat. Hal itu juga dibuktikan oleh konsistensi Salah dalam berpuasa selama bulan Ramadhan walaupun harus membela Liverpool di siang hari.

3. Paul Pogba

Selain rajin beribadah umrah, gelandang Manchester United (MU) ini juga memilih tetap berpuasa. Saat pandemi Covid-19 mulai menimpa dunia, melalui akun Twitter Pogba mengajak semua umat Muslim beribadah di rumah.

4. Emre Can

Pemain Borussia Dortmund itu mulai serius mempelajari agama Islam ketika menginjak usia 23 tahun. Pemain keturunan Turki tersebut dikabarkan memilih tetap berpuasa di tengah padatnya jadwal pertandingan.

Baca juga : 72 Pesepak Bola Liga Inggris Bersatu Sambut Ramadhan

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement