REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Wakil Bupati Trenggalek Syah M. Natanegara memastikan seluruh warga yang rumahnya rusak akibat guncangan gempa tektonik bermagnitudo 6,7 dengan episentrum 90 kilometer arah barat daya Kabupaten Malang, Sabtu (10/4), akan mendapat bantuan pemerintah.
"Ini sedang proses pendataan. Kami akan upayakan agar semua (yang terdampak) bisa mendapatkan ganti rugi atau semacam kompensasi dari pemerintah," kata Wabup Syah.
Syah tidak memastikan sediaan bantuan anggaran dari APBD setempat. Hal ini disebabkan anggaran/biaya tidak terduga yang biasanya disediakan untuk penanganan bencana alam sudah dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Namun, situasi anggaran yang kurang menguntungkan tersebut kemudian direspons cepat oleh Pemprov Jatim dengan menanggung semua kebutuhan penanganan kedaruratan bencana di semua kabupaten/kota yang terdampak bencana gempa Malang.
Kepada semua pejabat sekretaris daerah selaku Kepala BPBD di masing-masing wilayah (kabupaten/kota), Gubernur Khofifah memerintahkan untuk segera melakukan pemetaan dan pendataan.
Semua hasil pendataan atas korban jiwa, korban luka maupun data kerusakan bangunan, khususnya yang dialami masyarakat, akan diberikan bantuan yang segera diformulasikan oleh Pemprov Jatim.
"Sesuai arahan Ibu Gubernur, kami akan sampaikan ke provinsi untuk memperoleh bantuan ataupun ganti rugi, sehingga bisa membantu meringankan beban warga yang terdampak gempa kemarin sore," kata Wabup Syah.
Ia juga mengapresiasi semangat gotong-royong yang masih terjaga di Kabupaten Trenggalek, sehingga korban yang terdampak gempa bisa segera mendapat pertolongan pertama sampai nanti bantuan mulai disalurkan dari Pemprov Jatim.
Data terbaru yang dirilis BPBD dan Tagana Kabupaten Trenggalek, Ahad pagi, tercatat ada 63 bangunan yang rusak berat, sedang maupun ringan. Bangunan-bangunan yang rusak itu tersebar di 27 desa 11 kecamatan.
Tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. "Data kerusakan dimungkinkan masih akan terus bertambah karena sampai saat ini pendataan di lapangan masih terus berlangsung," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek Joko Irianto.
Dari jumlah sementara yang terkonfirmasi, kasus kerusakan terbanyak terjadi di Kecamatan Durenan. Di daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tulungagung ini ada 40 bangunan yang rusak.