REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setiap tahunnya selama Ramadhan Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah menyediakan takjil untuk buka bersama. Makanan dan minuman untuk takjil itu didapat dari perusahaan dan perorang yang berdomisili di Arab Saudi.
"Tradisi berbagi makanan dan minum di Masjid Harim Makkah dan di Masjid Nabawi Madinah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, perorangan," kata Pengelola KBIHU Ulul Albaab Madani Tangerang, Banten KH Yana Hadiansyah saat berbincang dengan Republika tentang tradisi buka bersama di dua Masjid Suci di Arab Saudi.
Yana menceritakan mereka yang ingin memberikan takjil di Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabi di Madinah berlomba agar pemberiannya itu diterima amir masjid. Mereka berharap sajian takjilnya diterima pengurus.
"Berlomba-lomba mengajukan Izin kepada pihak pengurus Masjidl Haram dan Masjid Nabawi untuk bisa menyajikan makanan minuman dan lain-lain untuk berbuka puasa" katanya
KH Yana mengatakan, tidak mudah memberikan sajian takjil di dua masjid suci itu. Perlu seleksi dan evaluasi ketat dari amir masjid untuk menerima takjil yang diberikan dari perusahaan dan perorangan itu.
"Evaluasinya habiskah sajiannya? Jika sajiannya habis maka kemungkinan izinnya akan di lanjutkan," katanya.
Baca juga : Akar Islamofobia Eropa: Perang Muslim-Kristen Balkan (Tamat)
Akan tetapi jika sajiannya kurang di gemari maka pasti dievaluasi dan bisa jadi tidak lagi mendapatkan Izin untuk penyajian berikutnya dari Pihak otoritas. Begitu juga sedekah untuk tamu-tamu Allah yang berhaji.
"Masya Allah semoga Allah berkenan memberikan kekuatan dan kesempatan untuk berkunjung ke Baitulloh khususnya di Bulan Ramadhan. Dan bulan Haji Aamiin. Walloohu A'lam," katanya.