Senin 12 Apr 2021 13:48 WIB

Kapolda Papua: Puluhan Warga Minta Dievakuasi dari Boega

Kapolda Papua belum bisa pastikan kapan warga pendatang bisa dievakuasi.

Red: Ratna Puspita
Garis polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Garis polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyebut sekitar 40 warga pendatang dari luar Papua meminta segera dievakuasi dari Beoga, Kabupaten Puncak ke wilayah Timika. Sebab, mereka merasa kondisi keselamatannya terancam setelah penembakan yang menewaskan dua orang guru pada pekan lalu.

Mathius ditemui media di Timika, Senin (12/4), mengatakan, saat ini puluhan warga pendatang dari luar Papua itu berkumpul atau mengungsi di Kantor Koramil dan sebagian lagi di Polsek Beoga. Warga yang meminta segera dievakuasi ke luar dari Beoga itu sebagian merupakan guru-guru yang bertugas di Distrik Beoga, keluarga mereka dan warga lainnya yang selama ini mencari nafkah di wilayah itu dengan membuka kios bahan kebutuhan pokok maupun tukang ojek.

Baca Juga

"Tadi malam saya mendapat informasi ada sekitar 40-an orang. Mudah-mudahan mereka bisa dievakuasi keluar dari sana," kata Fakhiri.

Kapolda Papua belum bisa memastikan kapan puluhan warga pendatang dari luar Papua itu bisa dievakuasi dari Beoga. Hal itu, katanya, sangat bergantung pada kondisi keamanan di Bandara Beoga yang saat ini diketahui diganggu dengan keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).