REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan melanjutkan vaksinasi AstraZeneca. Namun, Vaksin COVID-19 AstraZeneca tidak akan diberikan kepada siapa pun yang berusia di bawah 30 tahun di Korea Selatan.
Hal ini karena semakin banyak bukti yang menunjukkan kemungkinan hubungan dengan gangguan pembekuan darah yang langka namun serius. Komite penasihat pemerintah Korsel tentang praktik imunisasi mengatakan dalam jumpa pers hari Ahad (11/4) bahwa vaksinasi AstraZeneca akan dilanjutkan Senin (12/4) setelah penangguhan sebagian selama empat hari terakhir.
Dalam pengumuman darurat Rabu (7/4) malam, komite penasihat imunisasi mengatakan akan membatasi sementara penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang yang berusia lebih dari 60 tahun, menyusul laporan penerima kedua berusia 20-an yang mengalami pembekuan darah.
Komite mengadakan pertemuan pada hari Sabtu dan menyimpulkan bahwa untuk orang yang berusia 29 tahun atau lebih muda, yang semula memenuhi syarat untuk suntikan AstraZeneca, akan ditawarkan alternatif sebagai tindakan pencegahan, dilansir di The Korea Herald, Senin (12/4).
Akan tetapi, komite mempertahankan pendiriannya sebelumnya bahwa manfaat vaksinasi AstraZeneca masih lebih besar daripada risiko efek samping untuk kelompok usia lainnya. Gumpalan darah, yang disebabkan oleh vaksin atau sebaliknya, dapat diobati dan tidak fatal jika terdeteksi lebih awal.
Untuk mendorong diagnosis dini, saran resmi vaksin AstraZeneca untuk masyarakat sekarang akan mencakup risiko pembekuan darah yang langka, dan kapan harus mencari perhatian medis jika ada tanda dan gejala yang dicurigai.
Sebelumnya, peringatan itu hanya tercantum dalam informasi produk vaksin, diperbarui setelah laporan Badan Obat-obatan Eropa (EMA) bulan lalu yang menyarankan kehati-hatian.
Selain mengecualikan orang di bawah 30 tahun dari vaksinasi AstraZeneca mulai saat ini, komite menambahkan bahwa orang yang telah mendapat satu dosis AstraZeneca masih akan mendapatkan yang kedua tanpa memandang usia mereka. Memberi mereka suntikan kedua dari vaksin yang berbeda tidak sedang dipertimbangkan saat ini.
"Vaksin AstraZeneca adalah salah satu dari dua vaksin yang saat ini dapat diakses Korea, dan merupakan alat vital untuk pengendalian pandemi di negara ini," kata Jeong Eun-kyeong, yang mengawasi kampanye vaksinasi COVID-19 di negara tersebut sebagai Komisaris Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Jeong mengatakan dua kasus pembekuan pada usia 20-an tampaknya tidak sesuai dengan jenis pembekuan darah yang disertai dengan jumlah trombosit yang rendah yang diuraikan oleh EMA. Namun, dia tidak menyangkal bahwa salah satunya mungkin terkait dengan vaksinasi.
Menyusul keputusan hari Ahad, fase kedua dari kampanye vaksinasi massal di Korea yang menargetkan penduduk rumah kelompok dan pekerja penting noncoronavirus seperti pendidik anak usia dini, akan dimulai Senin.