Selasa 13 Apr 2021 01:04 WIB

PBB: Sekitar 11.000 Orang di Yaman Hidup dengan HIV

Hanya 50 persen dari fasilitas perawatan kesehatan di Yaman berfungsi penuh

Red: Nur Aini
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan bahwa hampir 11.000 orang di Yaman hidup dengan human immunodeficiency virus (HIV).
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan bahwa hampir 11.000 orang di Yaman hidup dengan human immunodeficiency virus (HIV).

 

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan bahwa hampir 11.000 orang di Yaman hidup dengan human immunodeficiency virus (HIV).

Baca Juga

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Ahad (11/4), IOM membagikan cerita seorang pria Yaman yang mengetahui bahwa dia positif HIV. Organisasi itu mengatakan HIV bukan lagi hukuman mati jika obat yang tepat tersedia.

“Kemajuan dalam terapi antiretroviral (ART) berarti bahwa orang yang terinfeksi virus dapat hidup lebih lama, hidup lebih sehat. Faktanya, begitu viral load menjadi tidak terdeteksi pada seseorang sebagai akibat pengobatan, mereka tidak mungkin lagi menularkan virus kepada orang lain,” kata IOM.

Laporan tersebut juga membahas tempat ART, atau fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan perawatan dan obat-obatan untuk penderita HIV, termasuk saran pencegahan, diagnostik, kesadaran dan nutrisi, serta layanan kuratif dan konseling.

“Hingga 2007, penderita HIV tidak dapat menerima perawatan kesehatan yang layak, tetapi dengan situs ART dan perawatan kesehatan intensif yang disediakannya, pasien merasa lega dan aman. Jika penderita HIV meminum obatnya secara teratur, mereka dapat hidup normal,” kata Dr. Nasser Qassem Sami, kepala ART di Aden.

Namun, menurut laporan tersebut, di negara-negara dengan krisis akut, pengobatan dan perawatan kesehatan sulit didapat, begitu pula di Yaman, yang memasuki tahun ketujuh konflik dan krisis.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pbb-sekitar-11000-orang-di-yaman-hidup-dengan-hiv/2205676
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement