REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir bandang di Flores Timur yang terjadi Ahad (4/4) lalu, menyebabkan ribuan warga mengungsi. Rumah penduduk di 11 kabupaten dan kota banyak yang terdampak bahkan sampai rubuh sehingga sama sekali tidak bisa ditinggali. Salah satu kabupaten yang parah kondisinya adalah Adonara, Flores Timur.
“Kami sungguh merasakan duka cita yang mendalam melihat banyaknya korban yang meninggal akibat bencana banjir bandang dan longsor yang meluluh-lantakkan NTTpada Ahad dini hari lalu,” kata Ketua Pertiwi Indonesia NTT, Mutiara Wirjasoekarta, seperti dalam siaran persnya, Senin (12/4).
Untuk membantu para korban, Pertiwi Indonesia NTT memutuskan terjun ke lapangan untuk membantu masyarakat di Pulau Adonara. Gerak cepat yang terus dilakukan saat ini bertujuan agar korban bencana bisa segera mendapatkan pasokan makanan dan minuman, karena sangat dibutuhkan saat ini disana.
“Kami juga mengirimkan perlengkapan ibadah seperti mukena, sarung dan sajadah. Selain busana muslim berupa gamis dan hijab, dikirim pula pakaian-pakaian yang dibutuhkan korban longsor dan banjir bandang yang kehilangan berbagai perlengkapan harian mereka,” ujar Mutiara.
Sebelumnya, Pertiwi Indonesia NTT berangkat di hari kedua setelah kejadian banjir bandang dan gempa ke Pulau Adonara. Rombongan membawa berbagai perlengkapan untuk membangun dapur umum dan kebutuhan pokok seperti beras, telur, air mineral, mi instan, teh, kopi, gula dan lain-lain. Untuk siswa Taman Kanak-kanak yang terpaksa mengungsi di sekolah, dibawakan pula susu kotak untuk menjaga daya tahan tubuh mereka.
Salah satu kendala dalam menyalurkan bantuan ke Pulau Adonara adalah terbatasnya akses menuju lokasi. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyeberang lautan, sementara kondisi cuaca masih sangat rentan terhadap munculnya hujan, badai dan gelombang tinggi.
Sementara untuk gerak cepat membuka dapur umum, Pertiwi Indonesia NTT bekerja sama dengan Kesusteran Ordo DST Laratuka Pulau Adonara. Upaya yang dilakukan Pertiwi Indonesia NTT mendapat dukungan langsung dari Dewan Penasehat Pertiwi Indonesia Puteri Kuswisnuwardhani yang juga merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres). Ketika mendapatkan laporan, Ibu Ketua Penasehat langsung memerintahkan jajaran Pertiwi Indonesia untuk segera mempersiapkan bantuan yang paling dibutuhkan korban di Adonara Flores Timur.
“Kami menunggu informasi mengenai kebutuhan berikutnya dari teman-teman di lapangan setelah mereka kembali ke Larantuka nanti. Saat ini listrik padam di Adonara dan tidak ada jaringan internet sama sekali,” kata Putri.