REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran menyalahkan Israel sebagai dalang dibalik insiden di pabrik nuklir Natanz. Stasiun televisi Iran mengutip Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif yang mengatakan akan membalas Israel.
Pihak berwenang Iran menggambarkan insiden sebagai aksi 'terorisme nuklir'. Teheran mengatakan mereka berhak menindak pelakunya.
Iran dan kekuatan dunia telah menggelar apa yang mereka sebut pertemuan 'konstruktif' pekan lalu. Salah satu upaya untuk membawa kembali Iran dan Amerika Serikat (AS) bergabung dengan kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
"Zionis ingin membalas dendam karena kemajuan kami dalam upaya mencabut sanksi-sanksi, secara terbuka mereka sudah mengatakan tidak akan membiarkan itu terjadi, tapi kami akan membalas dendam Zionis," kata Zarif seperti dikutip stasiun televisi Iran, Senin (12/4).
Sejumlah media Israel mengutip sumber dari lembaga intelijen yang mengatakan badan intelijen Mossad menggelar operasi sabotase pabrik nuklir Iran, Natanz. Aksi itu kabarnya dapat menghambat pengayaan uranium yang sudah dilakukan berbulan-bulan. Israel sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai laporan ini.