REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei KedaiKOPI pada 29 Maret hingga 4 April menunjukkan elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto tertinggi di antara tokoh partai politik lainnya. Direktur Eksekutif Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo mengatakan, elektabilitas Airlangga bahkan lebih tinggi dibanding Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Elektabilitas tokoh parpol di sini Ketum Golkar Airlangga Hartarto 17,6 persen, lalu Prabowo Subianto 15,6 persen, lalu ada Pak Sandiaga Salahuddin Uno 13,7 persen, dan Puan Maharani 9,6 persen," kata Kunto Adi dalam rilis survei terbaru bertajuk 'Laporan Hasil Survei Calon Pemimpin Indonesia 2024: Banjir Tokoh Menuju 2024', Senin (12/4).
Selanjutnya, hasil survei elektabilitas tokoh parpol lainnya adalah, Muhaimin Iskandar (9,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (9 persen), Ahmad Syaikhu (8,3 persen), Jusuf Kalla (5,9 persen). Kemudian diikuti nama Ketua Umum PDIP yang Megawati Soekarnoputri yang hanya di angka 5,9 persen, disusul dan Ahmad Sahroni (4,8 persen).
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Maman Abdurahman merespons positif hasil survei KedaiKOPI yang menempatkan Airlangga dengan elektabilitas tertinggi. Maman mengatakan ada tiga hal yang dilihat Partai Golkar dalam melihat kandidat calon presiden. Pertama, yaitu pertimbangan referensi publik yang diukur melalui popularitas maupun elektabilitas seseorang. Kedua, yaitu partai politik.
"Suka atau tidak suka partai politik, pada akhirnya seseorang mencalonkan menjadi kepala daerah baik bupati, gubernur, maupun presiden pasti pintu masuknya adalah partai politik," tutur Maman.
Ketiga yaitu preferensi objektif berdasarkan kualifikasi seseorang. Artinya ada seseorang yang dianggap memiliki kemampuan serta jam terbang yang cukup bagus, namun secara popularitas dan elektabilitas maupun secara partai belum tentu berbanding lurus dengan kompetensi seseorang.
"Kebetulan dari internal kami ketua umum kami mungkin bisa masuk dalam kategori yang ketiga juga dari sisi sudut pandang kita," tuturnya.
Maman menjelaskan, Golkar menganggap secara pengalaman dan rekam jejak seorang Airlangga Hartarto dinilai sudah mumpuni. Namun secara popularitas, Maman menilai preferensi publik berbeda dengan elite politik.
"Ditambah lagi, dalam hasil survei KedaiKOPI ekonomi itu menjadi yang paling utama, sedangkan hari ini ketua umum kami menko perekonomian yang notabene sebagai palang pintu menjaga perekonomian negara," ujarnya.