REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Satgas Covid-19 Cianjur, Jawa Barat, tetap melakukan vaksinasi selama bulan puasa dengan pola reguler atau dibatasi tidak secara masal, sejak pagi hingga pukul 10.00 WIB. Langkah ini karena berbagai pertimbangan, termasuk penerima vaksin tidak dalam kondisi lapar.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjurdr Yusman Faisal di Cianjur, Senin mengatakan selama bulan puasa pemberian vaksin tahap II pegawai publik tetap dilakukan sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus dan mengejar target.
"Kami lakukan mulai pukul 7.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, karena berbagai pertimbangan, dimana kondisi penerima vaksin masih fresh atau bugar, terlebih kondisi lambung atau perut masih terisi," katanya.
Ia menjelaskan, vaksinasi di pagi hari pada bulan puasa dilakukan untuk keamanan pasien, karena saat melakukan vaksinasi kondisi pasien tidak boleh dalam keadaan lapar dan stamina masih terjaga.
"Tidak hanya keamanan pasien, kami juga memperhitungkan stamina tenaga medis yang akan memberikan pelayanan vaksinasi karena juga menjalankan puasa karena bulan puasa akan cepat lelah sehingga kamilakukan vaksin di pagi hari," katanya.
Dia menambahkan, vaksinasi di Bulan Ramadhan tidak akan membuat batal puasa sehingga tetap bisa dilakukan."Kalau pasokan vaksin lancar, vaksinasi di bulan puasa tetap bisa dilakukan supaya target dapat tuntas hingga Juli," katanya.
Pihaknya mengimbau bagi pegawai publik yang hendak mendapatkan vaksinasi pada bulan puasa, harus tetap menjaga kesehatan, istirahat atau tidur cukup dan menjaga protokol kesehatan saat menjalani vaksinasi, meski pesertanya dibatasi.
"Untuk lokasi pemberian vaksin di pusat layanan kesehatan dan balai desa, sedangkan di wilayah kota, seperti GGM Cianjur dan Aula BCNY di Kelurahan Solokpandan," kata Yusman.