Senin 12 Apr 2021 21:18 WIB

Korban Tewas Akibat Siklon Seroja NTT Menjadi 179 Orang

Sebanyak 45 orang dinyatakan masih hilang dan pengungsi 7.462 orang.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah personel TNI bergotong royong menaikkan logistik ke atas KRI Ahmad Yani-351 untuk disalurkan ke korban bencana alam di Sabu Raijua, di dermaga Lantamal VII Kupang, NTT, Minggu (11/04/2021). Bantuan Logistik berupa, pakaian, makanan, terpal, selimut, air minum, serta seng dan kasur itu akan disalurkan untuk 346 jiwa warga Sabu Raijua yang masih berada di lokasi pengungsian akibat banjir bandang siklon tropis Seroja pada Minggu (4/4) lalu.
Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Sejumlah personel TNI bergotong royong menaikkan logistik ke atas KRI Ahmad Yani-351 untuk disalurkan ke korban bencana alam di Sabu Raijua, di dermaga Lantamal VII Kupang, NTT, Minggu (11/04/2021). Bantuan Logistik berupa, pakaian, makanan, terpal, selimut, air minum, serta seng dan kasur itu akan disalurkan untuk 346 jiwa warga Sabu Raijua yang masih berada di lokasi pengungsian akibat banjir bandang siklon tropis Seroja pada Minggu (4/4) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat korban tewas akibat Siklon Seroja di wilayahnya bertambah menjadi total sebanyak 179 jiwa hingga Senin (12/4) malam. Korban tercatat paling banyak berasal dari Flores Timur sebanyak 72 jiwa.

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi menyebutkan, sebanyak 179 orang korban meninggal dunia tersebar di 10 kabupaten/kota di NTT."Rinciannya 72 jiwa dari Flores Timur, 47 orang dari Lembata, 28 dari Alor, Kota Kupang enam jiwa, delapan orang dari Malaka, 12 dari Kabupaten Kupang, tiga dari Sabu Raijua, satu jiwa dari Sikka, satu orang dari Ende, dan satu dari Rote Ndao," katanya saat memaparkan data terupdate Siklon Seroja NTT secara virtual, Senin (12/4).

Kemudian, dia melanjutkan, Pemerintah Provinsi NTT juga mencatat sebanyak 45 orang juga masih hilang. Mereka berasal dari Flores Timur sebanyak dua orang, 22 orang dari Lembata, 13 orang dari Alor, lima dari Sabu Raijua, dan tiga orang dari Kabupaten Kupang. Kemudian delapan orang di Kota Kupang mengalami luka-luka, 83 orang dari Flores Timur juga luka, empat orang di Malaka mengalami luka, 55 orang di Lembata juga mengalami kondisi yang sama, tiga orang dari Ngada juga luka-luka, 64 orang dari Rote Ndao juga luka, 25 orang dari Alor juga luka-luka, dan 26 otang di Kabupaten Kupang juga mengalami luka.  "Total sebanyak 268 orang mengalami luka," katanya.

Jumlah pengungsi tercatat saat ini sebanyak 7.462 orang. Rinciannya yaitu sebanyak 1.882 orang dari Flores Timur, 162 orang dari Malaka, 938 orang dari Lembata, 1.558 dari Kota Kupang, 332 dari Sumba Timur, 23 dari Ende, 1.605 dari Rote Ndao, 272 dari Belu, dan 690 dari Timor Tengah Selatan. Tak hanya korban manusia, Pemerintah Provinsi NTT juga mencatat puluhan ribu rumah yang tersebar di 15 kabupaten/kota terdampak juga mengalami kerusakan. "Rinciannya 16.608 rumah rusak berat, 10.381 rumah rusak sedang, dan 33.183 rumah rusak ringan," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement