Senin 12 Apr 2021 21:51 WIB

Sumber Air Muncul di Lokasi Longsor di Tunbaun Kupang

Warga khawatir akan munculnya bencana susulan.

Polisi dan anjing pelacak mencari korban hilang dalam tanah longsor di Desa Waematan, Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (10/4/2021). Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, dan relawan telah berhasil mengevakuasi 18 korban meninggal dan saat ini masih melakukan pencarian terhadap delapan korban hilang tertimbun material batu dan tanah longsor yang terjadi pada Minggu (4/4) dini hari.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Polisi dan anjing pelacak mencari korban hilang dalam tanah longsor di Desa Waematan, Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (10/4/2021). Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, dan relawan telah berhasil mengevakuasi 18 korban meninggal dan saat ini masih melakukan pencarian terhadap delapan korban hilang tertimbun material batu dan tanah longsor yang terjadi pada Minggu (4/4) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Masyarakat Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur dikejutkan munculnya sumber air di lokasi 13 rumah warga. Rumah warga ini tertimbun longsoran dalam bencana alam dampak badai Siklon Tropis Seroja pada Ahad (4/4).

"Setelah terjadi longsoran muncul sumber air yang cukup besar dari dalam tanah. Kejadian itu setelah longsor menimbun belasan rumah warga," kata Desminiel Tasoin, warga Desa Tunbaun ketika ditemui Antara, Senin (12/4).

Baca Juga

Dia mengatakan sumber air muncul di tengah-tengah lokasi longsoran, sekitar 50 meter dari kawasan pemukiman warga."Memang sebelumnya ada sumber air tetapi lokasinya jauh namun sumber air yang baru muncul itu berada tepat di tengah lokasi longsoran sehingga sangat mengkhawatirkan warga akan terjadinya bencana alam susulan," kata dia.

Bencana alam dampak badai Siklon Tropis Seroja yang melanda daerah itu mengakibatkan belasan rumah warga Desa Tunbaun, sekitar 30 kilometer selatan Kota Kupang, tertimbun tanah longsor pada Ahad (4/4), pukul 21.00 Wita. Camat Amarasi BaratKornelis Nenoharan mengatakan munculnya sumber air di lokasi longsoran tersebutdiketahui warga pada Selasa (6/4), setelah badai mereda.

"Ketika warga mendatangi lokasi longsoran untuk melihat harta benda mereka yang masih bisa diselamatkan melihat ada muncul air yang cukup besar dari lokasi longsoran," kata dia.

Ia mengatakan Pemerintah Desa Tunbaun telah mengingatkan warga setempat untuk tidak mendekati lokasi longsoran guna mengantisipasi bencana susulan. "Apalagi tanah di lokasi longsoran ini terus bergerak sehingga sangat membahayakan keselamatan warga," kata Nenoharan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement