Selasa 13 Apr 2021 01:12 WIB

Jokowi: Start Up dapat Sumbang 133 Miliar Dolar AS ke PDB

Indonesia tercatat memiliki 2.193 start up, menjadi yang terbesar kelima di dunia.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo Perkembangan industri start up nasional punya kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Foto: Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo Perkembangan industri start up nasional punya kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan industri start up nasional punya kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi keberadaan ribuan start up di Indonesia berpotensi menyumbang 133 miliar dolar AS terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2025 mendatang. 

Angka tersebut sangat masuk akal. Indonesia tercatat memiliki 2.193 start up, sekaligus menjadi yang terbesar kelima di dunia. Indonesia pun memiliki 4 unicorn, perusahaan start up dengan kapitalisasi tembus 1 miliar dolar AS, dan 1 decacorn, start up dengan kapitalisasi tembus 10 miliar dolar AS. Sebagai informasi, satu decacorn di Indonesia adalah Gojek. Sementara empat unicorn adalah Tokopedia, Traveloka, Ovo, dan Bukalapak. 

"Ke depan, industri ini akan berkontribusi pada PDB Indonesia sekitar 133 miliar dolar AS pada 2025. Didukung 185 juta penduduk yang memiliki akses internet, terbesar keempat di dunia," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Hannover Messe 2021, Senin (12/4) petang. 

Kemajuan industri 4.0 di Indonesia pun, ujar Jokowi, akan membawa Indonesia menjadi top 10 global economy pada 2030. Melihat prospek digitalisasi ekonomi yang besar di Indonesia, Jokowi mengajak Kanselir Jerman Angela Merkel untuk berkolaborasi dalam membangun transformasi digital. 

Isu mengenai digitalisasi ekonomi memang menjadi salah satu isu yang diangkat dalam Hannover Messe 2021, sebuah pameran dagang terbesar dunia yang digelar tahunan. Tahun ini, Indonesia mendapat kehormatan menjadi 'official partner country' atau negara mitra. 

Ini adalah kali kedua Indonesia berperan sebagai negara mitra Hannover Messe, setelah terakhir kali pada 1995 silam. Indonesia juga menancapkan status sebagai negara ASEAN pertama yang menyandang status negara mitra di pamerang dagang yang diikuti lebih dari 1.200 peserta secara digital ini. 

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa tema Hannover Messe 2021 yakni 'transformasi teknologi' sangat relevan dengan masa pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara dunia. Kemajuan teknologi digital, ujarnya, menjadi sangat penting di tengah komunikasi tatap muka yang tidak lagi mudah. 

"Saya ingin mengajak Jerman untuk bermitra mewujudkan transformasi digital di Indonesia. Indonesia sendiri telah menyiapkan roadmap implementasi making Indonesia 4.0," kata Presiden. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement