REPUBLIKA.CO.ID, Ledakan dan kebakaran pada tangki T-301 di Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (29/3) pukul 00.45 WIB, meninggalkan trauma pada para penyintas, termasuk anak-anak. Langkah trauma healing pun dilakukan Pertamina untuk mengembalikan keceriaan mereka.
Suasana ceria itu seperti yang terlihat saat trauma healing dilakukan oleh Tim Pertamina, di lapangan Gedung Olah Raga (GOR) Bumi Patra Indramayu, Senin (5/4) sore. Kompleks GOR itu dijadikan lokasi pengungsian bagi 890 warga yang terdampak, dari empat desa. Yakni, Desa Balongan, Sukaurip, Majakerta dan Tegalurung, Kecamatan Balongan.
Ratusan penyintas anak-anak, berkumpul di tengah lapangan. Mereka membentuk formasi lingkaran besar, sesuai arahan trainer yang memimpin kegiatan trauma healing itu.
"Ayo siapa yang mau menyanyi?," teriak seorang trainer dengan menggunakan pengeras suara.
Lima orang anak langsung mengangkat tangannya. Mereka pun bergegas mendekati trainer, yang berdiri di tengah lingkaran. Satu per satu anak itu menyanyi. Ada lagu Pelangi, Balonku Ada Lima dan sejumlah lagu anak-anak lainnya. Nyanyian mereka diiringi tepukan tangan dan goyangan badan dari anak-anak lain yang berdiri di lingkaran.
"Tangan kanan diangkat ke atas, ke depan, ke belakang, ke depan lagi, terus digoyang-goyang, putar badannya," trainer melanjutkan instruksi, yang langsung diikuti anak-anak dengan gembira.
Usai menyanyi, keceriaan terus berlanjut dengan beragam permainan lainnya. Anak-anak terlihat antusias dan bersemangat. Mereka tertawa dan bergembira, seolah tak pernah mengalami pengalaman menakutkan akibat ledakan dan kebakaran dahsyat dari tangki Pertamina.