Selasa 13 Apr 2021 10:48 WIB

Menteri ESDM Tambah Kuota Ekspor Perusahaan Batu Bara

Realisasi produksi batu bara nasional per 13 April 2021 mencapai 151,28 juta ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Truk membawa batubara di area pertambangan PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Truk membawa batubara di area pertambangan PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian ESDM menambah target produksi batu bara pada tahun ini yang semula 550 juta ton menjadi 625 juta ton. Penambahan target ini diberikan pemerintah untuk para perusahaan tambang.

Keputusan ini berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 66.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri Tahun 2021. Menteri ESDM, Arifin Tasrif memberikan tambahan produksi ini bukan untuk DMO, namun untuk tambahan ekspor para perusahaan batu bara.

Baca Juga

"Tambahan jumlah produksi batu bara sebesar 75 juta ton sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu B, tidak dikenakan kewajiban persentase penjualan batu bara untuk kepentingan dalam negeri (DMO)," bunyi dari Kepmen tersebut, Selasa (13/4).

Salah satu alasan pemerintah memberikan tambahan produksi yang nantinya bisa dialokasikan oleh para perusahaan batu bara untuk ekspor ini karena dampak pandemi Covid-19.

Dalam Kepmen tersebut disebutkan bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pertambangan pada 2020 mengakibatkan penurunan keekonomian kegiatan pertambangan secara global, sehingga perlu adanya dukungan pemerintah melalui penambahan jumlah produksi batu bara 2021 untuk penjualan ke luar negeri.

Sementara itu, menurut data MODI Minerba Kementerian ESDM, realisasi produksi batu bara per 13 April 2021 tercatat mencapai 151,28 juta ton. Sedangkan untuk realisasi DMO telah mencapai 19,5 juta ton, sementara realisasi ekspor mencapai 73,46 juta ton.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement