Selasa 13 Apr 2021 11:48 WIB

Mendag: Beras, Daging, Gula Perlu Dipantau Selama Ramadhan

Kemendag dan dinas provinsi akan terus memantau ketersediaan tiga komoditas ini.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil berbincang dengan pedagang saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (13/4). Mendag akan melakukan pemantauan terhadap sejumlah komoditas kebutuhan pokok selama Ramadhan agar tetap terjaga stoknya dan stabil hargannya.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil berbincang dengan pedagang saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (13/4). Mendag akan melakukan pemantauan terhadap sejumlah komoditas kebutuhan pokok selama Ramadhan agar tetap terjaga stoknya dan stabil hargannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat terdapat tiga komoditas yang perlu menjadi perhatian, yakni beras, daging sapi, dan gula. Diperlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi berbagai potensi kenaikan permintaan pada Ramadhan dan Idul Fitri.

"Kementerian Perdagangan dan dinas provinsi akan terus memantau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium oleh Perum Bulog," kata Menteri Perdagangan M Lutfi dalam pernyataan resminya yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/4).

Baca Juga

Lebih lanjut, untuk daging sapi, Lutfi mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk segera memobilisasi sapi daerah sentra produksi ke daerah sentra konsumsi, seperti wilayah Jabodetabek dan Aceh.

Adapun pada komoditas gula, Lutfi menerangkan Kemendag bakal berkoordinasi dengan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk membahas pendistribusian gula, khususnya ke wilayah Indonesia Timur dan Aceh.

"Koordinasi tersebut untuk membahas harga jual maksimal dari PT RNI sebesar Rp 10.800 per kg sehingga harga di konsumen akhir sesuai harga atas Rp 12.500 per kg," kata Lutfi.

Lutfi menegaskan, dalam menjaga stabilitas ketersediaan pangan perlu ada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Pada Senin (12/4), pihaknya mengumpulkan 34 kepala dinas atau yang bertanggung jawab tentang perdagangan untuk memastikan ketersediaan seluruh bapok cukup dan harganya stabil.

Baca juga : Ini Seruan Anies Atur Kegiatan Keagamaan Selama Ramadhan

Menurutnya, ke-34 provinsi telah melaporkan bahwa bahan pokok pangan sudah tersedia dan harganya stabil, terutama beras, gula, cabai, minyak goreng, dan daging sapi.

Karena itu, dalam sebulan ke depan, pentingnya dukungan dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Dukungan tersebut yaitu untuk memantau harga bapok di pasar secara intensif, mengidentifikasi kecukupan stok dan ketahanan bapok di pelaku usaha distribusi.

Selain itu, terus berkoordinasi dengan tim daerah untuk mencegah aksi-aksi spekulasi dengan menyiapkan jalur atau rantai distribusi alternatif bila terjadi gangguan distribusi yang mengakibatkan gejolak harga.

Hal lain yang perlu diperketat, yakni mengawal kelancaran distribusi beras Bulog dalam operasi pasar di pasar rakyat wilayah masing-masing. Selain itu, juga melakukan komunikasi yang baik dengan media terkait informasi stabilisasi harga dan kecukupan stok bapok.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement