REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan memberikan subsidi ongkos kirim sebesar Rp 500 miliar saat hari belanja online nasional (Harbolnas) yang diselenggarakan saat Ramadhan. Harbolnas akan berlangsung pada H-10 dan H-5 Lebaran 2021.
Menyikapi kebijakan pemerintah tersebut, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menilai, pemberian subsidi ongkos kirim akan mendorong sektor konsumsi masyarakat.
“Walaupun stay di rumah, perlu makan, perlu belanja, perekonomian perlu bertahan supaya perekonomian tetap jalan maka pemerintah memberikan stimulus dan bantuan subsidi ongkir,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (13/4).
Sementara Wakil Ketua DPR M Azis Syamsuddin menambahkan, adanya kebijakan subsidi ongkir dapat meningkatkan daya beli dan usaha perekonomian masyarakat di tengah pendemi Covid-19, sehingga ekonomi dapat bangkit dan masyarakat sejahtera.
Meski demikian, rencana ini perlu segera disosialisasikan kepada perusahaan yang dilibatkan dalam kebijakan ini. Adapun langkah sosialisasi kebijakan ini agar setiap elemen bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menggerakan perekonomian Indonesia.
"Pemerintah harus segera melakukan sosialisasi subsidi ongkir ini kepada perusahaan e-commerce, perusahaan penyedia barang, perusahaan penyedia jasa ekspedisi, dan masyarakat untuk mendorong peningkatan volume transaksi jual-beli melalui daring," ucapnya.
Maka itu pihaknya mendorong pemerintah agar memberikan langsung subsidi ongkir tersebut kepada perusahaan penyedia jasa ekspedisi, baik yang menggunakan atau tidak jasa e-commerce. Hal ini untuk mencegah adanya potensi pemotongan yang dilakukan oleh pihak e-commerce, sehingga realisasi berjalan sesuai rencana dan tujuan.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, stimulus ini dapat mendongkrak konsumsi masyarakat. Hal ini ditambah adanya pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) mobil dan rumah.
“Program Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Wisata Indonesia yang tengah dicanangkan pemerintah juga akan mendorong konsumsi masyarakat, sehingga kami yakin akan mendorong sisi konsumsi supaya permintaan mulai muncul," ujarnya saat acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders seperti dikutip Senin (12/4).
Menurutnya, seluruh stimulus pemerintah didesain dengan sangat hati-hati dan teliti. Meski ingin mendorong ekonomi, pemerintah tak ingin kasus Covid-19 kembali meningkat. "Ini selalu dicari titik tengahnya," ucapnya.