Selasa 13 Apr 2021 13:56 WIB

Durasi Puasa Ramadhan Berbeda di Berbagai Belahan Dunia

Ramadhan bertepatan musim semi di belahan bumi utara dan musim gugur di selatan

Red: Nur Aini
Selama bulan suci Ramadhan, umat Islam di berbagai belahan dunia akan menjalani ibadah puasa dengan durasi yang berbeda-beda berdasarkan wilayah mereka.
Selama bulan suci Ramadhan, umat Islam di berbagai belahan dunia akan menjalani ibadah puasa dengan durasi yang berbeda-beda berdasarkan wilayah mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Selama bulan suci Ramadhan, umat Islam di berbagai belahan dunia akan menjalani ibadah puasa dengan durasi yang berbeda-beda berdasarkan wilayah mereka.

Ramadhan kali ini, yang bertepatan dengan musim semi di belahan bumi utara dan musim gugur di belahan bumi selatan, jam puasa bervariasi sesuai dengan panjang jam siang hari.

Baca Juga

Menurut situs web Direktorat Urusan Agama Turki, pada hari pertama bulan suci, umat Islam di Kota Murmansk, Rusia, akan berpuasa selama 16 jam dan 53 menit, sedangkan bagi mereka yang tinggal di Tromso, Norwegia, akan berpuasa selama 16 jam dan 52 menit. Kota Ushuaia di Argentina akan menjalani selama 12 jam dan 12 menit.

Muslim yang tinggal di kota-kota di garis lintang utara akan berpuasa lebih lama daripada di selatan. Di ibu kota Norwegia, Oslo, durasi pada hari pertama Ramadan adalah 16 jam enam menit, sementara di ibu kota Swedia, Stockholm, tiga menit lebih pendek.

Sementara ibu kota Rusia, Moskow, dan ibu kota Denmark, Kopenhagen, memiliki durasi puasa yang sama yaitu 15 jam 45 menit, sedangkan di ibu kota Jerman, Berlin, 15 jam dan 32 menit. Di London, ibu kota Inggris, durasi puasa mencapai 15 jam 28 menit, sedangkan di ibu kota Prancis, Paris, 15 jam dan 19 menit.

Baca juga : Syarat Niat Puasa Ramadhan yang Perlu Diperhatikan

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/durasi-puasa-ramadan-berbeda-di-berbagai-belahan-dunia/2207037
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement