REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran yang menghanguskan ratusan kios di gedung Blok C Pasar Minggu diduga karena korsleting listrik. "Kebakaran diduga karena arus pendek atau korsleting listrik," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Helbert Pilder Lumba Gaol ketika dikonfirmasi, Selasa (13/4).
Helbert mengatakan, dugaan kebakaran karena arus pendek itu mengacu pada keterangan saksi mata. Saksi mata yang merupakan pedagang itu juga sempat berupaya memadamkan api yang muncul dari korsleting itu.
"Seorang pedagang melihat adanya api di salah satu tempat usaha, lalu memberitahukan pada pedagang lainnya untuk melakukan pemadaman" kata dia.
Namun, upaya para pedagang Blok C itu tak membuahkan hasil. Api justru makin membesar. Mereka kemudian segera menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Helbert menambahkan, kebakaran yang terjadi pada Senin (12/4) malam itu mengakibatkan 389 kios atau tempat usaha terbakar. Rinciannya, 268 di lantai basement, 120 di lantai dasar, dan satu di lantai 1. "Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan Rp 2 miliar," kata Helbert.
Plt Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan, Blok C Pasar Minggu mulai terbakar pada Senin pukul 18.35 WIB. Sekitar 35 unit mobil pemadam dan 150 petugas dikerahkan untuk memadamkan api.
Mengutip data Gulkarmat DKI, disebutkan bahwa api berhasil dilokalisasi pukul 21.00 WIB. Adapun pemadaman benar-benar tuntas pada Selasa (13/4) pukul 00.58 WIB.