REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) memastikan, tetap berkomitmen memberlakukan pelarangan beroperasinya ritel Indomaret dan Alfamart sebagai upaya melindungi UKM dan pengusaha lokal.
"Kami tetap konsisten dengan kebijakan itu karena ini merupakan sesuatu yang positif untuk Sumbar," kata Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy usai menghadiri peresmian ritel Nagari Mart Sungai Pisang, Kasang.
Menurut dia, kebijakan ini mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan di luar Sumatra Barat dan ia berharap pengusaha lokal yang bergerak di bidang ritel mengambil peluang ini.
"Sebenarnya kalau mau buat usaha ritel di Sumbar peluangnya besar karena Indomaret dan Alfamart tidak ada," ujarnya.
Ia memastikan, lewat kebijakan ini bukan berarti Sumbar menutup diri dari investasi luar namun memberikan peluang bagi pelaku usaha ritel lokal berkembang. Audy menilai kunci keberhasilan usaha ritel adalah dikelola dengan baik mulai dari operasional, sumber daya manusia, dan lainnya.
"Semua harus punya standar operasional prosedur yang baik dan terstandar," katanya lagi.
Ia melihat jika pengelolaan usaha ritel tidak baik maka akan sulit berkembang dan bertahan. Apalagi sekarang era digital semua bisa dikelola lewat teknologi informasi mulai dari stok barang hingga laporan keuangan, katanya.
Termasuk, kata dia, soal pelayanan harus bisa memberikan yang terbaik kepada konsumen, dalam usaha ritel semua orang bisa membuka usaha sehingga tidak ada monopoli, dan kunci memenangi persaingan ada di pelayanan.
Selain itu ia berpesan agar pelaku usaha ritel memberi ruang bagi produk UKM lokal dengan membuatkan pojok khusus UMKM yang bisa terlihat.
Sementara Direktur Utama PT Nagari Minang Sakato, Nasirman Chan selaku pengelola Nagari Mart menyampaikan kehadiran Nagari Mart merupakan upaya memudahkan masyarakat yang ada di nagari memenuhi kebutuhan belanja harian.
"Jadi tidak perlu harus ke kota lagi dalam pengelolaan dan kerja sama menerapkan sistem koperasi," kata dia.
Ia menyampaikan, saat ini ada sekitar 1.000 nagari di Sumbar dan jika 10 persen saja siap bekerja sama mendirikan Nagari Mart itu sudah luar biasa. Sejalan dengan itu Ketua Kadin Sumbar Ramal saleh menyampaikan saat ini terdapat 600 ribu pelaku UKM di Sumbar dan jika didukung dengan baik maka Sumbar sudah punya 10 persen wirausaha dibandingkan total penduduk.