REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga daging ayam dan daging sapi serta cabai merah di pasar tradisional Kota Sukabumi masih belum turun di hari pertama puasa. Sebelumnya harga komoditas tersebut melonjak satu hari sebelum bulan puasa pada Senin (12/4).
"Harga daging ayam, daging sapi, dan cabai merah masih mahal belum turun," ujar Kepala Seksi Pengawasan Barang Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi Rifki kepada Republika.co.id, Selasa (13/4).
Harga daging ayam masih di kisaran Rp 40 ribu per kilogram hingga Rp 45 ribu per kilogram, padahal sebelumnya Rp 39 ribu per kilogram.
Sementara harga daging sapi masih kisaran Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram. Awalnya Rp 120 ribu per kilogram. Selain daging, harga cabai merah besar lokal naik dari Rp 55 ribu jadi Rp 60 ribu per kilogram.
Cabai rawit hijau naik dari Rp 44 ribu jadi Rp 45 ribu per kilogram. Bawang putih naik dari Rp 26 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Kentang naik dari Rp 15 ribu jadi Rp 16 ribu per kilogram. Dan buncis naik dari Rp 8.000 jadi Rp 10 ribu per kilogram.
Berdasarkan keterangan pedagang menyebutkan kenaikan harga daging dan komoditas lainnya terjadi sudah biasa satu hari menjelang puasa. Sebab tingginya permintaan warga sementara pasokan barang tetap.
Di sisi lain harga komoditas lainnya stabil. Misalnya harga beras Ciherang Cianjur l Rp 11.500 per kilogram, beras Ciherang Cianjur ll Rp 10 ribu per kilogram, dan beras Ciherang Sukabumi Rp 9.400 perkilogram.
Sementara beras premium klas I Rp 12 ribu per kilogram dan harga terendah beras Rp 8.500 per kilogram. Harga lainnya yang stabil yakni daging sapi Rp 12o ribu per kiogram.
Untuk komoditas sayuran kol masih dijual Rp 8.000 per kilogram. Selanjutnya lobak dijual seharga Rp 10 ribu per kilogram, buncis masih Rp 8.000 per kilogram serta bawang putih Rp 24 ribu per kilogram, dan bawang merah Rp 30 ribu per kilogram.
"Petugas terus memantau pergerakan harga barang kebutuhan pokok masyarakat di awal Tahun Baru," terang Rifki. Selain itu untuk memastikan ketersedian sembako di tengah masyarakat.