REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Nyaris sepuluh hari berlalu, insiden dalam pertandingan antara Cadiz vs Valencia masih hangat dibicarkan. Diduga ada tindakan rasialisme di Estadio Ramon de Carranza tersebut.
Bek kubu tamu, Mouctar Diakhaby mengaku mendapat hinaan dari pemain belakang tuan rumah Juan Torres Ruiz (Cala). Menurut Diakhaby, Cala memanggilnya dengan sebutan orang hitam sialan.
Sontak, keduanya berseteru. Sebagai bentuk simpati pada Diakhaby, semua penggawa Los Che sempat meninggalkan lapangan. Pada akhirnya duel berlanjut, tapi tanpa Diakhaby.
Setelahnya Cala membantah tuduhan yang dialamatkan padanya. Pihak La Liga lantas melakukan investigasi. Hasilnya, otoritas tersebut tidak mendapat bukti Juan Cala melakukan kesalahan.
Namun Diakhaby berkeras pada apa yang ia yakini. Bila perlu ia siap 'berperang' di pengadilan. Ia mengaku mendengar pernyataan Cala dengan baik. Ia pun memahami maksud dari pernyataan tersebut.
"Saya sudah berada di Spanyol hampir tiga tahun. Saya nyaris memahami segalanya. Itu bukan kata-kata yang sulit dipahami," kata Diakhaby, dikutip dari Goal, Selasa (13/4).
Ia mengetahui konsekuensi dinamika kasus ini. Tanpa bukti yang kuat, Cala tak mungkin dihukum.
Oleh karenanya ia berharap pihak berwenang segera menemukan bukti baru. Diakhaby mengutuk segala bentuk penghinaan ras dalam kehidupan.