REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 12 April lalu menandai 60 tahun sejak seorang pilot asal Rusia bernama Yuri Gagarin terbang ke luar angkasa. Dia kemudian dikenal sebagai manusia pertama melakukan perjalanan luar angkasa.
Gagarin saat itu terbang melakukan perjalanan ke ruang angkasa menggunakan pesawat kapsul Vostok dari Asia tengah. Ia naik ke orbit di atas peluncur yang berasal dari rudal nuklir Uni Soviet.
Pada 1981, di tanggal yang sama dengan Gagarin, dimulailah era pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali, dimulai dengan peluncuran pertama pesawat ulang-alik milik Badan Antariksa Amerika (NASA). Dua momen penting bagi sejarah umat manusia di Bumi ini seluruhnya jatuh pada 12 April.
NASA sempat membatalkan percobaan pertama untuk meluncurkan percobaan pertama pesawat ulang-alik Columbia pada 10 April 1981. Kini, 12 April dirayakan sebagai Hari Kosmonautika di Rusia, menandai setiap peringatan peluncuran bersejarah Gagarin ke luar angkasa.
Penerbangan Gagarin dimulai dengan lepas landas dari pelabuhan antariksa Soviet bernama Baikonur Cosmodrome, yang sekarang menjadi bagian dari Kazakhstan. Peluncuran dari kosmodrom terjadi secara rahasia. Hanya sekelompok kecil pejabat pemerintah Uni Soviet, insinyur, dan kru peluncuran yang mengetahui jadwal misi tersebut.
Gagarin naik ke kapsul Vostok 1 miliknya di atas roket Vostok di Baikonur. Membakar minyak tanah yang sangat halus sebagai bahan bakar, roket Vostok melepaskan diri dari landasan peluncurannya pada pukul 06.07 GMT atau 9:07 waktu Moskow pada 12 April 1961.
Saat lepas landas, Gagarin mengirim pesan di radio, mengatakan ‘Poyekhali’ atau yang berarti ‘Lets Go’ atau Ayo pergi. Dalam 10 menit, ia berada di orbit mengelilingi Bumi.
Gagarin terbang mengelilingi Bumi satu kali, mencapai ketinggian maksimum 203 mil (327 kilometer) sebelum sistem kontrol penerbangan otomatis kapsul Vostok menembakkan roket retro untuk memungkinkan pesawat luar angkasa terjun kembali ke atmosfer. Ia membawa amplop berisi kode untuk membuka kunci kendali manual kapsul Vostok jika perlu.
Setelah itu, Gagarin keluar dari kapsul seperti yang direncanakan, pada ketinggian sekitar 23.000 kaki (7 kilometer) saat turun menuju pendaratan. Kosmonot dan pesawat luar angkasa keduanya mendarat di bawah parasut di pedesaan Rusia selatan, menyelesaikan penerbangan selama 108 menit.
Dilansir Space Flight Now, 60 tahun kemudian, awak luar angkasa yang diluncurkan dari Baikonur masih mengikuti beberapa tradisi yang dimulai oleh Gagarin. Seperti Gagarin, kosmonot dan astronot masa kini masing-masing menanam pohon di dekat kosmodrom, dan memotong rambut sebelum terbang.
Legenda juga mengatakan bahwa Gagarin harus buang air kecil sebelum menuju ke landasan peluncuran dan berhenti untuk buang air kecil di salah satu ban bus. Hal ini kemudian menjadi seuah mitos kesuksesan bagi pengetahuan luar angkasa Rusia.
Selain itu, biasanya anggota kru Rusia yang bersiap untuk meluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional meletakkan bunga di makam Gagarin di Tembok Kremlin di Ibu Kota Moskow dan melakukan ziarah ke kantor Gagarin di pusat pelatihan kosmonot di Star City. Mereka juga mengunjungi kabin tempat Gagarin tidur pada malam sebelum penerbangannya pada 1961.