Bantuan Korban Gempa Malang Belum Merata

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah

Potongan-potongan genteng dan puing-puing lainnya berserakan di tanah di sebuah sekolah setelah gempa bumi di Malang, Jawa Timur, Indonesia, Sabtu, 10 April 2021.
Potongan-potongan genteng dan puing-puing lainnya berserakan di tanah di sebuah sekolah setelah gempa bumi di Malang, Jawa Timur, Indonesia, Sabtu, 10 April 2021. | Foto: AP/Hendra Permana

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Distribusi sembako dan makanan untuk korban gempa di Kabupaten Malang masih belum merata. Hal ini lantaran wilayah terdampak gempa di Kabupaten Malang cukup luas.

Warga Majang Tengah, Dampit, Kabupaten Malang, Mujito mengaku sempat tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah maupun swasta. Pria berusia 65 tahun tersebut baru bisa mendapatkannya setelah melapor kepada camat setempat. "Setelah itu baru diberi paket sembako," kata Mujito kepada wartawan di Majang Tengah, Dampit, Kabupaten Malang, Selasa (13/4).

Saat ini Mujito dan keluarga masih harus membersihkan reruntuhan rumahnya yang roboh akibat gempa. Kondisi ini membuatnya tidak bisa menjalankan ibadah Ramadan seperti biasanya. "Biasanya malam sebelum puasa ada tradisi megengan, tapi karena masih dalam musibah jadi belum bisa," ucap Mujito.

Masalah bantuan juga sempat dirasakan warga Majang Tengah, Dampit, Kabupaten Malang, Sutrisno. Bantuan sembako memang sempat datang terlambat tapi kini warga sekitar sudah banyak yang menerimanya. 

Baca Juga

Warga setidaknya sudah mendapatkan beras, mi, minyak goreng dan uang dari Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa. Kemudian juga sudah memperoleh bantuan tenda dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang. 

Untuk saat ini, Sutrisno memastikan, bantuan yang diberikan pemerintah maupun relawan swasta sudah cukup. Bantuan masih mengalir termasuk konsumsi selama Ramadan. "Sahur ada jam tiga, sudah ada jam tiga bungkusan sudah beredar. Yang siang juga ada. Sembako juga cukup, dibantu nasi bungkus," jelasnya.

Hal yang menjadi tanda tanya saat ini, yakni perihal perbaikan rumah. Sutrisno mengaku belum mendapatkan informasi mengenai hal tersebut. Ia berharap bisa memperoleh bantuan perbaikan rumah dari pemerintah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memastikan bantuan akan disebarluaskan secara bertahap. Hal ini dipertegas setelah ada laporan bantuan yang kurang merata dan maksimal.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono mengatakan, luas daerah Kabupaten Malang cukup luas. Wilayah terdampak gempa sendiri tidak hanya di Majang Tengah, Dampit. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Malang merasakan dampak dari gempa berkekuatan magnitudo 6,1 pada Sabtu (10/4) pukul 14.0

Kabupaten Malang terdiri atas 33 kecamatan dengan rincian 12 kelurahan dan 378 desa. Dari total tersebut, 25 kecamatan masuk sebagai wilayah terdampak gempa. "Ini harus kita jamah semuanya dan ini tentunya bukannya hal yang mudah," kata Sadono kepada wartawan di Malang, Selasa (13/4).

Terpisah, Bupati Malang M Sanusi memastikan, bantuan untuk warga terdampak akan menjangkau semua wilayah. Meski demikian, dia tetap meminta laporan jika terdapat daerah yang belum menerima bantuan. Warga bisa langsung menghubungi BPBD Kabupaten Malang dan pimpinan di kecamatan masing-masing.

 

 

Terkait


Jumlah Korban Meninggal Akibat Gempa di Lumajang Bertambah

PUPR Upayakan Penanganan Darurat Bencana di Jatim

Bantuan Korban Gempa Belum Merata

Pemkab Malang Segera Rehabilitasi Rumah Rusak Akibat Gempa

Tempat Wisata di Kabupaten Malang Tetap Beroperasi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark