REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Berdasarkan data BPBD Kabupaten Malang per 13 April pukul 17.00 WIB, total korban luka akibat gempa sudah mencapai 104 jiwa. Sementara untuk jumlah kerusakan rumah di Kabupaten Malang sebanyak 4.404 unit. Rinciannya, 1.925 unit rumah rusak ringan, 1.319 unit rusak sedang dan 1.160 unit rusak berat.
Saat ini jumlah kecamatan yang terdampak gempa di Kabupaten Malang telah bertambah. Tercatat, 29 dari 33 kecamatan masuk ke dalam kategori tersebut. Jumlah korban meninggal akibat gempa di Kabupaten Malang bertambah satu orang. Hal ini berarti total korban jiwa di Kabupaten Malang mencapai empat orang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono mengatakan, korban bernama Gimah dinyatakan meninggal pada Senin (12/4) pukul 17.30 WIB. Sebelumnya, perempuan berusia 93 tahun tersebut dirawat selama tiga hari di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang. "Almarhumah merupakan warga Dusun Sumbermanggis, Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo," kata Sadono di Malang, Selasa (13/4).
Menurut Sadono, korban mengalami luka berat di tulang kepala dan kaki. Hal ini dapat terjadi lantaran almarhumah tertimpa reruntuhan bangunan akibat guncangan gempa. Saat ini korban sudah dibawa ke tempat tinggalnya untuk dimakamkan. Gempa bumi telah mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur (Jatim) Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB. Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa berkekuatan 6,7 yang kemudian diperbaharui 6,1 SR tersebut berpusat di 90 km barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer (km).
Selanjutnya, Malang Raya kembali diterpa guncangan gempa bumi, Ahad (11/4) pukul 06.54 WIB. Semula BMKG merilis gempa memiliki kekuatan magnitudo 5,5 yang kemudian diperbarui menjadi 5,3. Pusat gempa terletak di laut pada jarak 71 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan kedalaman 102 kilometer.