REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur U.S. National Institute of Allergy and Infectious Diseases Dr Anthony Fauci mengungkapkan negaranya kemungkinan tidak akan menggunakan vaksin Oxford-AstraZeneca. Sebab, Amerika Serikat (AS) telah membeli cukup banyak vaksin alternatif.
Fauci mengatakan, meskipun saat ini AstraZeneca tengah dilanda isu pembekuan darah sebagai efek samping, tapi kemanjurannya cukup baik. "Jika masalah keamanan diluruskan di Uni Eropa, di mana saya mengerti masih ada sedikit kontroversi tentang bagaimana menggunakannya dan kapan menggunakannya serta kelompok usia berapa yang menggunakannya, jika itu diluruskan, kemanjurannya vaksin sangat bagus," katanya kepada BBC, Selasa (13/4).
Kendati demikian, AS berpotensi tak menggunakan vaksin AstraZeneca. “Kami jelas memiliki cukup vaksin atau akan mendapatkan cukup vaksin, yang tidak termasuk AstraZeneca, dan itu akan cukup secara kuantitatif untuk memvaksinasi semua orang di AS. Apakah kami pernah menggunakan AstraZeneca tidak jelas, tetapi tampaknya saat ini, pada saat ini, kami tidak akan membutuhkannya," ujar Fauci.
Dia menegaskan bahwa hal itu bukan dakwaan negatif terhadap vaksin AstraZeneca. "Ini mungkin saja mengingat pasokan yang kami miliki dari perusahaan lain sehingga kami mungkin tidak perlu menggunakan vaksin AstraZeneca," ucapnya.