Selasa 13 Apr 2021 21:48 WIB

Wilayah Malang Kembali Diguncang Gempa pada Selasa Malam

Gempa magnitudo 3,8 mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bayu Hermawan
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wilayah Malang dan Sekitarnya kembali diguncang gempa tektonik magnitudo 3.8. Gempa tercatat terjadi pada Selasa (13/4) malam pukul 19.37 WIB.

Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Ikhsan menjelaskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8.923 LS dan 112.44972 BT. Lebih tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 kilometer (km) Barat Daya Malang, Jawa Timur (Jatim). 

Baca Juga

"Dengan kedalaman 29 kilometer," kata Ikhsan dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/4) malam.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal. Hal ini diakibatkan adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.  Ikhsan mengatakan, hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Menurut Ikhsan, guncangan gempa bumi turut dirasakan di daerah Prigi II- III MMI. Yang berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah dan seakan ada truk berlalu. Wilayah Tempursari, Ampelgading II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Ikhsan mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Kemudian segera memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.

"Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujarnya.

Warga Kedungkandang, Kota Malang, Aris mengaku sempat merasakan getaran gempa setelah isya. Guncangan kecil itu diperkirakan berlangsung sekitar lima sampai tujuh detik. "Cuma kayak orang pusing saja. Sudah biasa lama-lama," jelas Aris menceritakan getaran gempa yang dirasakannya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement