Selasa 13 Apr 2021 22:16 WIB

Petani Indramayu Bersiap Tanam Padi Musim Gadu  

Sejumlah kecamatan di Indramayu diprakirakan masuk musim kemarau awal April ini.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Petani memanen padi di area sawah wilayah Desa Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (20/3/2021).
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Petani memanen padi di area sawah wilayah Desa Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (20/3/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Petani di sejumlah wilayah Kabupaten Indramayu bersiap menanam padi musim tanam gadu 2021. Percepatan tanam dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan air saat musim kemarau.

Sebagaimana prakiraan awal dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, 19 kecamatan di Kabupaten Indramayu diperkirakan sudah masuk awal musim kemarau pada dasarian pertama April ini (tanggal 1-10 April).

Mencakup Kecamatan Sukra, Patrol, Kandanghaur, Anjatan, Bongas, Haurgeulis, Gabuswetan, dan Losarang. Selain itu, Kecamatan Cantigi, Pasekan, Sindang, Arahan, Lohbener, Balongan, Jatibarang, Sliyeg, Juntinyuat, Karangampel, dan Kedokanbunder.

Adapun enam kecamatan lainnya diperkirakan baru masuk awal musim kemarau pada dasarian ketiga April (tanggal 21-30 April). Mencakup Kecamatan Lelea, Cikedung, Widasari, Tukdana, Bangodua, dan Kertasemaya.

Sementara tiga kecamatan lain diprakirakan baru akan memasuki awal musim kemarau pada dasarian pertama Mei, yakni Kecamatan Gantar, Kroya, dan Terisi. “Dalam menghadapi musim kemarau ini, maka bagi petani yang ingin bercocok tanam harus sesuaikan dengan rencana pola tanam,” kata prakirawan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Izyn, Selasa (13/4).

Menurut Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, sejumlah petani yang sudah selesai panen musim rendeng 2020/2021 langsung melakukan percepatan tanam musim gadu 2021. Langkah ini untuk mengantisipasi potensi kekurangan air saat musim kemarau. “April ini semai, Mei mulai tanam,” kata dia.

Namun, Sutatang mengatakan, ada petani di sejumlah kecamatan yang sudah memulai tanam padi musim gadu. Seperti di Kecamatan Gantar, Sukra, dan Terisi. Menurut dia, petani di daerah tersebut lebih awal memulai tanam musim rendeng, sehingga tanam musim gadunya pun lebih cepat dari sejumlah daerah lainnya.

Sutatang sebelumnya menjelaskan, masa panen musim tanam rendeng diperkirakan akan berlangsung hingga Mei. Hingga akhir pekan lalu, kata dia, dari total luas tanam sekitar 116 ribu hektare, sawah yang sudah panen kurang lebih mencapai 40 persennya. Panen padi disebut berlangsung hampir merata di berbagai kecamatan wilayah Kabupaten Indramayu.

Memasuki puncak panen raya musim rendeng, menurut Sutatang, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani berkisar Rp 3.800-4.000 per kilogram (kg), untuk penjualan dalam jumlah besar. Sedangkan untuk penjualan secara eceran, 10-25 kg, harganya disebut berkisar Rp 3.500-3.800 per kg. Harga di tingkat petani ini masih di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020, HPP GKP dengan ketentuan tertentu di tingkat petani ditetapkan Rp 4.200 per kg. Sementara HPP untuk gabah kering giling (GKG) di penggilingan ditetapkan Rp 5.250 per kg, dan HPP beras di gudang Perum Bulog sebesar Rp 8.300 per kg. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement