REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Operasi pencarian dan pertolongan terhadap 22 korban yang belum ditemukan akibat bencana banjir lahar hujan dari puncak Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur diperpanjang tiga hari.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, I Putu Sudayana mengatakan operasi SAR pencarian para korban badai seroja, sebelumnya sudah berlangsung tujuh hari dan berakhir pada Senin (12/4). Menurutnya, berdasarkan persetujuan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan serta Direktur operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan menyetujui untuk perpanjangan operasi SAR di Kabupaten Lembata selama tiga hari.
Sudayana menambahkan perpanjangan operasi pencarian dilakukan berdasarkan hasil evaluasi tim SAR gabungan dengan Pemerintah Kabupaten Lembata bahwa operasi SAR perlu dilakukan untuk mencari 22 korban hilang yang belum ditemukan itu. Ia mengatakan, operasi SAR pencarian terhadap para korban yang masih belum ditemukan di Kabupaten Lembata diperpanjang tiga hari mulai 13-15 April 2021.
"Operasi SAR di Kabupaten Lembata dilanjutkan lagi hari ini hingga 15 April 2021 untuk mencari 22 korban yang belum ditemukan," tegas I Putu Sudayana.
Banjir lahar hujan sebagai dampak badai siklon tropis seroja yang melanda Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur mengakibatkan 46 orang warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 22 orang lainnya masih belum ditemukan.