Rabu 14 Apr 2021 05:42 WIB

Di Depan Merkel, Jokowi Pamer Turunnya Kasus Covid-19

Jokowi memaparkan penurunan Covid-19 berkat PPKM mikro level desa.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo.
Foto: Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Selasa (13/4). Salah satu isu yang dibahas kedua pemimpin negara adalah perkembangan penanganan Covid-19.

Presiden Jokowi pun 'memamerkan' keberhasilan Indonesia dalam menekan angka penularan Covid-19. Di hadapan Merkel, Jokowi paparkan bagaimana Indonesia mampu mengurangi kasus positif melalui penerapan lockdown mikro alias PPKM level desa.

Baca Juga

"Di bulan Januari, angka positif Indonesia sempat mencapai 14 ribu dalam satu hari. Sementara dalam dua pekan ini, angka positif berkisar 4-5 ribu per hari," kata Jokowi.

Presiden juga menyampaikan perkembangan terkini mengenai pelaksanaan program vaksinasi Covid-19. Selain Sinovac, ujar Jokowi, vaksin AstraZeneca juga sudah digunakan di Indonesia. Presiden pun meminta Jerman untuk lebih erat dalam membangun kerja sama di sektor kesehatan ke depan.

Perkembangan pengendalian Covid-19 di Tanah Air memang cukup positif. Namun ada catatan yang perlu diperhatikan, yakni tren penambahan kasus harian Covid-19 yang mulai 'flat' di angka 4.000-an kasus per hari, sejak dua pekan terakhir.

Angka kasus baru harian sempat turun ke angka 3.712 kasus pada 5 April 2021, namun kini mulai konsisten lagi di angka 4.000-an. Padahal, penurunan signifikan sempat terjadi sepanjang awal Februari sampai awal April 2021.

Secara umum, tren penurunan kasus Covid-19 harian sudah berlangsung sejak awal Februari hingga pertengahan April 2021 ini. Dari puncak penambahan kasus harian yang sempat tembus 14.500 kasus per hari, sampai saat ini cukup konsisten di angka 4.000-an kasus per hari. Kondisi saat ini juga serupa dengan penambahan kasus harian pada pertengahan November 2020 lalu, atau tepat lima bulan lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement