REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Hong Kong Airlines telah mengembargo semua pengiriman ponsel Vivo. Hal ini setelah satu kargo maskapai yang membawa model Vivo Y20 terbakar di Bandara Hong Kong beberapa hari yang lalu.
Dalam komunikasi internal pada 11 April, diakses oleh Economic Times, Pengangkut Kargo Udara Hong Kong mengatakan segera mengembargo Vivo. “Dengan menyesal kami menginformasikan kepada Anda bahwa pembaruan terbaru dari embargo yang berlaku segera, semua kargo dilarang menerima CargoLink Logistics HK Co. Ltd dan Sky Pacific Logistics HK Co Ltd dan/ atau co-loader yang diangkut dengan pesawat RH/HX hingga pemberitahuan lebih lanjut. Juga embargo semua jenis ponsel VIVO,” ujar pernyataan itu.
Vivo Mobile Pallet Catches Fire While Loading in Cargo Plane at HKG pic.twitter.com/sW7NXIoPd5
— Solo Shokeen (@SoloShokeen) April 11, 2021
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: trendtek
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4234
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index:
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4248
Dilansir dari Gizmo China, Rabu (14/4), saat ini hanya satu maskapai penerbangan. Namun, jika lebih banyak atau semua maskapai mengikuti tuntutan pelarangan kargo Vivo, hal itu dapat menyebabkan kerusakan citra merek. Padahal, Vivo telah menghabiskan banyak uang untuk branding di pasar-pasar kunci. Baru-baru ini Vivo bekerja sama dengan pemain kriket Virat Kohli sebagai duta jenamanya.
Vivo merupakan sponsor utama untuk Indian Premier League (IPL) yang sedang berlangsung, sebuah turnamen kriket, yang merupakan salah satu liga olahraga terbesar di dunia. Masih harus dilihat apakah larangan baru-baru ini berdampak pada operasi perusahaan di India. Vivo juga membuat smartphone di India.
Beberapa tahun lalu, pada 2017, Samsung harus menarik kembali semua unit smartphone Galaxy Note 7 dan perusahaan mengalami kerugian jutaan dolar. Beberapa model handset dilaporkan meledak karena masalah terkait baterai.