REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Syekh Maulana Muhammad zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Amal mengisahkan, Al-alamah Sya'rani Rahmatullah alaih menyatakan dalam kitab syarah Al-Iqna "Kami telah diambil janji, bahwa kami tidak akan memenuhi perut kami ketika makan, terutama pada bulan ramadhan."
Menurut Syekh Maulana Muhammad Zakariyya adalah lebih baik jika seseorang makan sedikit pada malam Ramadan daripada pada malam lainnya. Sebab apalah artinya berpuasa, jika diisi sepenuhnya dengan makanan dengan minuman ketika sahur dan berbuka.
Para masyaik mengatakan, "Barangsiapa berlapar-lapar pada bulan Ramadan, niscaya Ia terjaga dari gangguan setan sepanjang tahun tersebut hingga tiba Ramadhan berikutnya."
"Masih banyak penjelasan para ulama lain yang lebih menakjubkan mengenai hal ini," katanya.
Di dalam Syarah Ihya Ulumiddin, diriwayatkan dari beberapa wali Allah, bahwa Syekh Sahl bin Abdullah Tusturi Rahmatullah alaih biasanya hanya makan sekali setiap 15 hari di luar bulan Ramadan. Sedangkan pada bulan Ramadan, ia hanya makan sesuap makanan selama sebulan penuh.
"Ia berbuka hanya minum air semata-mata karena mengamalkan sunnah Baginda Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam," katanya.
Syekh Junaidi Rahmatullah alaih biasa berpuasa sepanjang tahun, tetapi jika para sahabatnya (para salihin) mengunjunginya, ia akan berbuka dan makan bersama mereka. Ia berkata.
"Keutamaan makan bersama dengan sahabat-sahabat yang salih, tidak kurang dari keutamaan puasa sunnah."
Masih banyak sisa kehidupan para Wali Allah yang terbiasa makan sedikit untuk menahan nafsu mereka. Syekh Muhammad Zakariyya mengatakan boleh meniru mereka tetapi syaratnya jangan mengganggu kerja kerja yang lain.