Rabu 14 Apr 2021 12:26 WIB

Sembilan Jembatan di NTT Ambruk Akibat Badai Siklon Seroja

Jembatan yang rusak tak bisa dilewati oleh kendaraan.

Red: Teguh Firmansyah
Warga berjalan dari lokasi pengungsian untuk menengok kondisi rumahnya di Desa Waimatan yang dilanda tanah longsor di Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ahad (11/4/2021). Selain karena trauma terjadi longsor susulan, sebanyak 121 kepala keluarga dengan total 389 jiwa di Waimatan yang mengungsi tersebut meminta pemerintah untuk segera merelokasi mereka agar bisa segera bangkit dari keterpurukan pascabencana.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga berjalan dari lokasi pengungsian untuk menengok kondisi rumahnya di Desa Waimatan yang dilanda tanah longsor di Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ahad (11/4/2021). Selain karena trauma terjadi longsor susulan, sebanyak 121 kepala keluarga dengan total 389 jiwa di Waimatan yang mengungsi tersebut meminta pemerintah untuk segera merelokasi mereka agar bisa segera bangkit dari keterpurukan pascabencana.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG  -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, sembilan jembatan pada ruas jalan provinsi mengalami kerusakan serius akibat terjangan badai siklon tropis Seroja pada 4-5 April 2021. Jembatan itu tidak bisa dilewati kendaraan.

"Data sementara, ada sembilan jembatan yang ambruk. Tidak bisa dilewati kendaraan. Proses pendataan masih terus berlangsung," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi NTT Adi Mboik, di Kupang, Rabu.

Baca Juga

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda sejumlah wilayah di provinsi berbasis kepulauan itu.

Jembatan-jembatan yang abruk akibat badai tersebut antara lain Jembatan Termanu di Kabupaten Rote Ndao, Jembatan Fatutuaf di Kabupaten Kupang,Jembatan Maukumu di Kabupaten Malaka, Jembatan Neotnana di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Jembatan Waiburak di Pulau Adonara, Flores Timur. Kemudian ada Jembatan Talimetan dan Jembatan Fatubenao di Kabupaten Belu dan Jembatan Benenain. Semuanya terletak di wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.

Menurut dia, selain kerusakan jembatan, sejumlah ruas jalan provinsi di wilayah itu juga mengalami kerusakan akibat longsor."Saat ini kami masih terus melakukan pendataan. Kita harapkan proses pendataan secepatnya selesai dilakukan, sekaligus dengan perhitungan kerugian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement