REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths mendesak semua pihak yang bertikai di negara itu agar melakukan gencatan senjata selama ramadhan. Griffiths mengatakan, gencatan senjata bertujuan agar warga Yaman dapat menjalankan ibadah puasa ramadhan dengan aman dan damai.
“Saya menyerukan kepada semua pihak untuk membungkam senjata dan mengizinkan orang Yaman untuk merayakan bulan dengan aman dan bermartabat,” ujar Griffiths dilansir Anadolu Agency, Rabu (14/4).
"Saya berharap bulan suci kali ini dapat merefleksikan belas kasih dan memberikan kesempatan kepada kita untuk berkumpul bersama keluarga," kata Griffiths menambahkan.
Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota, Sanaa. Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi pimpinan Saudi meluncurkan kampanye udara yang bertujuan untuk menggulung kembali keuntungan teritorial Houthi.
Menurut perkiraan PBB, konflik di Yaman telah merenggut 233 ribu nyawa. Sementara jutaan lainnya menghadapi kelaparan dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Baca juga : Pertahanan Israel Lemah dari Serangan Drone?