Rabu 14 Apr 2021 12:37 WIB

Pertamina Lifting Perdana Pertamax dari Kilang RU II Dumai

Lifting perdana Pertamax dari Kilang RU II Dumai sebanyak 45 ribu barel.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) saat meninjau Kilang Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau.
Foto: Dok PT Pertamina (Persero)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) saat meninjau Kilang Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka meningkatkan ketahanan stok nasional bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan bagi masyarakat, Pertamina melalui Refinery Unit (RU) II Dumai berhasil lakukan lifting perdana produk Pertamax.

Kegiatan lifting perdana tersebut ditandai dengan diangkutnya produk Pertamax dengan menggunakan kapal MT Kirana Dwitya sebanyak 45 ribu barel dengan tujuan RU III Plaju. Hadir pada kesempatan tersebut General Manager RU II Didik Bahagia, serta jajaran Tim Manajemen Pertamina RU II.

Baca Juga

Didik menjelaskan, produksi High Octane Mogas Component (HOMC)-Pertamax dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan mogas khususnya Pertamina area Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). "Produksi Pertamax ini diharapkan akan meningkatkan pencapaian Yield Valuable Product RU II," ujarnya.

Persiapan produksi dan lifting ini berawal dari dilakukannya Plant Test di unit penghasil mogas components (Platforming I dan Platforming II) tanggal 21-26 Februari 2021 dengan hasil comply spesifikasi Pertamax sesuai Surat Keputusan (SK) Dirjen Migas No. 3674K/24/DJM/206. Kemudian pada tanggal 24 Maret hingga 2 April 2021 dilakukan optimasi blending produksi di tangki.

Inisiatif ini merupakan komitmen nyata seluruh perwira RU II untuk terus menerus berinovasi menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. "Produksi ini juga menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk Pertamax," ucap Didik melanjutkan.

Didik menambahkan, tahap selanjutnya akan dilakukan lifting kedua sebanyak 45 ribu barrel yang direncanakan pada 25-26 April 2021. "Semoga keberhasilan produksi dan lifting Pertamax di Kilang Pertamina RU II menjadi kontribusi nyata bagi ketahanan stok nasional untuk BBM yang ramah lingkungan," tuturnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement