Rabu 14 Apr 2021 12:59 WIB

Venezuela Ingin Pakai Dana yang Dibekukan untuk Vaksin

Pemerintahan Maduro akan bicara dengan oposisi terkait pembayaran vaksin.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Foto: AP/Ariana Cubillos
Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemerintah Venezuela ingin menggunakan dana yang dibekukan di Amerika Serikat (AS) untuk membayar vaksin Covid-19. Pemerintah akan berkoordinasi dengan oposisi untuk merundingkan pembayaran vaksin tersebut.

"Jika lebih banyak sumber daya yang dibekukan itu digunakan, maka dapat membeli vaksin yang dibutuhkan melalui (Pan American Health Organization) dan (Organisasi Kesehatan Dunia)," ujar Ketua Majelis Nasional Jorge Rodriguez.

Pemimpin oposisi Juan Guaido telah melakukan pembicaraan dengan pejabat negara untuk membeli vaksin Covid-19 melalui program Covax. Guaido akan membeli vaksin tersebut dengan menggunakan dana yang dibekukan Departemen Keuangan AS, sebagai bagian dari sanksi terhadap pemerintah Presiden Nicolas Maduro. Sementara Presiden Maduro mengatakan, pemerintahnya telah membayar sekitar 64 juta dolar AS kepada Aliansi Vaksin GAVI.

Pada 2019, Washington membekukan dana sebesar 342 juta dolar AS yang dipegang oleh bank sentral Venezuela di Amerika Serikat. Pembekuan dana ini sebagai bagian dari program sanksi yang berusaha untuk menggulingkan Maduro dari kekuasaan.