"Covid-19 tidak hanya menargetkan kelompok tertentu, tapi ada di sini untuk semua dan siapa pun dapat terkena penyakit mematikan ini. Kita semua harus mengikuti aturan standar Covid-19 dari pemerintah federal agar aman dan membantu orang lain tetap aman,” katanya.
Melalui putusan pengadilan, Hakim Mukta Gupta mengatakan masjid adalah tempat terbuka. Sehingga tidak ada tempat keagamaan yang harus dibatasi untuk pengikutnya.
Gupta juga menolak batasan yang diverifikasi polisi, yaitu 200 orang yang boleh mengunjungi masjid dan menyatakan siapa pun boleh mengunjungi kuil, masjid, atau gereja. Dia justru menyarankan agar daftar orang yang bertanggung jawab mengelola masjid diserahkan kepada petugas stasiun setempat.
Gupta juga memerintahkan polisi mengawasi masjid untuk memastikan jamaah mematuhi protokol seperti jaga jarak. Keputusan pengadilan itu diambil di hari yang sama saat ribuan umat Hindu mandi di Sungai Gangga untuk merayakan festival Kumbh Mela di negara bagian utara Uttarakhand.
Mengizinkan pertemuan besar seperti itu sebenarnya menjadi pertanyaan karena India menghadapi lonjakan signifikan dalam kasus Covid-19. Pemimpin awam Katolik AC Michael mengatakan, tidak benar melakukan pembatasan di masjid Nizamuddin Markaz ketika tidak ada batasan pada pertemuan kelompok di agama lain.