Pekerja menyelesaikan pembuatan Alquran braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (14/4). (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Pekerja menyelesaikan pembuatan Alquran braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (14/4). (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Pekerja menyelesaikan pembuatan Alquran braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (14/4). (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Pekerja memeriksa kualitas Alquran braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (14/4). (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Pekerja memeriksa kualitas Alquran braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (14/4). (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Pekerja menyelesaikan pembuatan Alquran braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (14/4). (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Pekerja menyelesaikan pembuatan Alquran braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (14/4). (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung terus memproduksi Alquran Braille bagi penyandang tunanetra, Rabu (14/4). Percetakan tersebut mencetak Alquran braille menggunakan mesin cetak huruf braille merk Thomson tahun 1952.
Mesin cetak ini satu-satunya yang ada di Indonesia. Mesin ini pun merupakan satu-satunya yang masih beroperasi dari enam unit mesin yang masih ada di dunia.
Dalam sebulan, percetakan tersebut mampu memproduksi sedikitnya 100 set Alquran braile dan didistribusikan ke berbagai majelis taklim serta lembaga di seluruh Indonesia.
sumber : Republika
Advertisement