REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam ekonomi nasional dinilai aman bahkan berkontribusi positif. Dengan demikian, sangat disayangkan jika ada hasil survei yang memutarbalikkan fakta demi menggiring isu resuhfle yang sedang hangat diperbincangkan.
Analisis Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan ada dua indikator yang biasa digunakan untuk melihat kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Pertama, adalah adanya kesejahteraan petani. Kedua, ketersediaan produk produk pertanian.
Kalau kita lihat data Badan Pusat Statistik (BPS) lanjut Hendri Satrio tentang NIlai Tukar Petani (NTP) ada peningkatan. "Yang terbaru, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2021 lebih tinggi dibanding NTP (Januari-Desember) tahun 2020 dan NTP Triwulan I Tahun 2020," demikian dikatakan Hendri di Jakarta, Rabu (14/4), seperti dalam siaran pers.
"Sedangkan kalau dilihat ketersediaan produk-produk pertanian saya kira aman dan berkontribusi positif pada pertumbuhan PDB nasional pada Pendemi Covid-19 ini. Ketersediaan produk-produk pertanian selama ini aman, bahkan sektor pertanian bisa terus menyumbang positif pada PDB nasional selama pandemi Covid-19," beber Hendri.
Hendri Satrio mencontohkan ada upaya dan langkah yang positif yang dilakukan Mentan SYL dalam hal penyediaan daging pada menjelang Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2021. "Kita melihat Kementan dan Mentan SYL telah melakukan langkah langkah dan penyediaan barang barang pertanian secara luar biasa, hanya kurang terlihat," tandasnya.