Rabu 14 Apr 2021 14:57 WIB

Warga Terdampak Gempa Malang Jadi 17.565 Jiwa

PMI Kabupaten Malang telah menyediakan tempat pengungsian untuk 320 orang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) membagikan nasi bungkus untuk buka puasa bagi para pengungsi gempa.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
[Ilustrasi] Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) membagikan nasi bungkus untuk buka puasa bagi para pengungsi gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang mencatat adanya peningkatan jumlah warga terdampak gempa di daerahnya. Berdasarkan data PMI hingga Selasa (13/4) pukul 22.00 WIB, jumlahnya sudah mencapai 17.565 jiwa.

"Dengan jumlah keluarga sebanyak 3.513 KK,"  kata Sekretaris PMI Kabupaten Malang, Aprilijanto di Malang, Rabu (14/4).

Baca Juga

Dari puluhan ribu jiwa yang terdampak, PMI Kabupaten Malang telah menyediakan tempat pengungsian untuk 320 orang. Rinciannya, yakni 130 jiwa di Desa Jogo Mulyan, Tirtoyudo dan 60 jiwa di Desa Sumber Tangkil, Kecamatan Tirtoyudo. Kemudian 60 jiwa di Desa Majang Tengah, Dampit dan 70 jiwa di Desa Dampotan, Kecamatan Dampit.

Selain itu, PMI juga sudah mendirikan posko lapangan dan mendistribusikan 47 terpaulin. Selanjutnya, juga telah tersedia dapur umum untuk 515 jiwa di Desa Majang Tengah, Dampit. Total sementara jumlah makanan yang sudah disalurkan sebanyak 3.710 bungkus.

Untuk saat ini, kata Aprilijanto, ada sejumlah hal yang sedang dibutuhkan oleh warga terdampak gempa. Beberapa di antaranya seperti terpaulin, gerobak dorong dan selimut. "Kemudian bahan makanan untuk penyintas dan makanan bayi," ucapnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, 4.404 rumah mengalami kerusakan akibat gempa. Dari jumlah tersebut, 1.160 unit rumah rusak berat, 1.319 unit rusak sedang dan 1.925 unit rusak ringan. 

Selain itu, 170 sekolah juga dilaporkan mengalami kerusakan. Kemudian 64 rumah ibadah, 12 fasilitas kesehatan dan 15 fasilitas umum juga mengalami hal serupa. 

Gempa bumi telah mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur (Jatim) Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB. Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa berkekuatan 6,7  yang kemudian diperbaharui 6,1 SR tersebut berpusat di 90 km barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer (km).

Selanjutnya, Malang Raya kembali diterpa guncangan gempa bumi, Ahad (11/4) pukul 06.54 WIB. Semula BMKG merilis gempa memiliki kekuatan magnitudo 5,5 yang kemudian diperbarui menjadi 5,3. Pusat gempa terletak di laut pada jarak 71 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan kedalaman 102 kilometer (km). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement